Senayan Jakarta-www.dutabangsanews.com I AKHIR-akhir ini kita dihadapkan kepada banyaknya tenaga kerja asing
berasal dari RRC dideportasi oleh pihak Imigrasi, karena tidak memiliki
surat-surat lengkap mengenai ijin secara lengkap tentang keimigrasian. Tidak
itu saja di Bogor pihak Imigrasi di sana juga melakukan halsama memulangkan
pekerja asal China, bahkan ada dari mereka diketahui menanam cabe lalu mereka
harus mempertanggungjawabkan perbuatan mereka ke pihak Imigrasi setempat.
Dalam hal ini Menteri Tenaga Kerja (Menaker)
diminta bertindak dengan membanjirnya tenaga kerja kasar asal China. Jika tidak
memiliki ijin lengkap harus dipulangkan dan dicegah bagi yang akan masuk
Indonesia. "Kemenaker harus mengecek status keberadaan pekerja asal China
tersebut, apakah ada izin kerja atau tidak? Juga izin tinggal serta semua yang
terkait dengan prosedur ketenagakerjaan," demikian kata Anggota Komisi IX
DPR RI Drs. H. Irgan Chairul Mahfiz, M. Si kepada Wartawan Media Online www.dutabangsanews.com bertempat di Gedung Nusantara I Gedung DPR RI Senayan Jakarta.
Agar perusahaan yang memperkerjakan tenaga
kerja kasar asal China kata Irgan Chairul Mahfiz Politisi PPP ini, juga ikut
diperiksa. Sebab perusahaan ini paling bertanggungjawab atas keberadaan pekerja
tersebut. Karena masuknya tenaga kerja asing ke Indonesia memiliki syarat yang
diatur oleh undang-undang. Sebagai pengawas, Kemenaker harus memastikan proses
masuknya tenaga kerja asing sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
"Mereka sudah punya izin rekruitment apa tidak,
kualifikasinya apa, tenaga kasar atau tenaga ahli, bisa berbahasa Indonesia
atau tidak. ? Apakah tidak bisa untuk menggunakan tenaga lokal dan lain
sebagainya," demikian kata Anggota Komisi IX DPR RI Drs. H. Irgan Chairul
Mahfiz, M. Si.
Agar Kemenaker tidak tinggal diam atau
terkesan tak peduli. Sebab jika dibiarkan bisa berpotensi konflik dengan para
calon Tenaga Kerja Indonesia yang sedang membutuhkan pekerjaan yang sama.
Seperti diketahui tenaga kerja kasar asal
China datang bergelombang ke Bayah, Pandeglang, Banten. Selain itu juga ada
yang berdatangan ke Papua. Jumlahnya mencapai ribuan. Disayangkan umumnya
mereka adalah pekerja kasar alias tidak terdidik. Bahkan juga tidak bisa
Berbahasa Indonesia. Mereka dipekerjakan pada proyek pembangunan industri yang
sedang berlangsung di daerah tersebut. Mansur
Soupyan Sitompul.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !