Senayan
Jakarta-www.dutabangsanews.com I PEMERINTAH Pusat
menetapkan bahwa Pertumbuhan Ekonomi RI di kisaran 7%, tetapi keinginan
pemerintah tersebut tidak sesuai dengan yang diharapkan, karena saat ini
pertumbuhan ekonomi hanya mencapai 5,1%. Diharapkan dengan pertumbuhan ekonomi
7% para pencari kerja akan bekerja dan tidak lagi pengangguran. Karena, ketika
orang sudah bekerja dengan demikian
dampaknya adalah anak-anaknya akan bisa sekolah, akan bisa berobat ke
rumah sakit dan akan bisa membeli kebutuhan pokoknya.
Tetapi sebaiknya ketika pertumbuhan ekonomi tidak
tercapai 7% hanya ditataran 5,1 % tentu akan menambah angka pengangguran,
dengan orang tidak bekerja atau menanggur tentu orang tersebut tidak bisa
menyekolahkan anaknya di jenjang pendidikan, begitu juga saat anggota
keluarganya sakit tentu tidak bisa berobat ke rumah sakit dan daya beli orang
tersebut akan berkurang. Hal itu disebut dengan indeks pembangunan manusia
(IPM).
Dengan tidak tercapainya
pertumbuhan ekonomi tentu masyarakat di tataran bawah sangat merasakan
dampaknya, bagaimana sulitnya saat ini, hal ini hampir dirasakan berbagai
lapisan masyarakat di berbagai jenjang ekonomi. Dengan sulitnya ekonomi saat
ini tentu akan berdampak pada tingginya angka kriminal karena masyarakat merasa
sulit mencari pekerjaan dan sulit mencari uang.
“Harusnya pemerintah
meningkatkan daya beli masyarakat tetapi bagaimana formula pemerintah untuk
meningkatkan daya beli masyarakat, kondisi saat ini adalah kondisi sulit,
tetapi bagaimanapun pemerintah harus mempunyai formula ekonomi dalam mengatasi
kesulitan ini,”demikian kata Wakil Ketua Komisi VI DPR RI H. Viva Yoga Mauladi,
M. Si kepada Wartawan Media Online bertempat di Gedung Nusantara DPR RI Jalan
Jenderal Gatot Subroto Senayan Jakarta.
Saat ini harga pangan di
berbagai wilayah membubung tinggi, termasuk jenis sayuran, sebut saja cabe
jenis jenis pedas ini pernah dipatok diharga Rp 150 ribu perkilo, tentu harga
cabe lebih mahal dari harga daging, begitu juga dengan harga bawang merah,
minyak goring dan hampir semua kebutuhan pangan masyarakat naik meroket. Dengan
daya beli masyarakat menurun ucap Wakil Ketua Komisi Pertanian Viva Yoga
Mauladi, hal itu berdampak pada menurunnya pendapatan atau penghasilan
masyarakat. Hal itu juga berdampak menurunnya indeks pembangunan manusia.
Dengan menurunnya indeks pembangunan manusia tentu akan mempengaruhi
kesejahteraan masyarakat. Mansur Soupyan
Sitompul.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !