Jakarta, Dutabangsanews.com - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo meminta Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) untuk menjadi ketua tim sukses Jokowi pada 2019. Pihak JK menolak halus permintaan itu karena khawatir berimbas negatif pada pemerintahan Jokowi-JK.
"Menurut saya tidak mungkinlah. Karena Pak JK harus tetap mem-'back up' tugas-tugas dari Pak Jokowi sampai akhir masa pemerintahannya, malah kalau Bapak masuk di situ tidak mengenakan bagi Pak Jokowi di mata publik," kata juru bicara JK, Husain Abdullah kepada dutabangsanews, Rabu (30/8/2017).
Menurutnya, pada Pilpres 2019 mendatang akan semakin meriah sehingga JK akan lebih fokus untuk menyelesaikan kerja-kerja yang telah digagas oleh Jokowi-JK di tahun 2014-2019. Apalagi, JK akan membantu kerja Jokowi selama masa kempanye 2019 nanti.
"Bapak sebagai wakil Pak Jokowi tentu harus 'in-charge' bertugas untuk tetap membantu Pak Jokowi mensukseskan pemerintahannya," terangnya.
Selain itu, JK tidak menginginkan adanya sentimen negatif jika Presiden dan Wapres turun langsung pilpres 2019.
"Oleh karena itu ini yang harus dipahami oleh Pak Tjahjo dalam konteks itu, dan Pak JK 'kan negarawan, jadi saya kira antara Bapak dan Jokowi pasti ingin melihat pemerintahan ini sukses," ucapnya.
Sebelumnya, M enteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo memperkirakan susunan koalisi pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) merupakan tim yang solid. Bahkan tim ini bisa berlanjut hingga ke Pilpres 2019 untuk kembali mengusung Jokowi.
Kata Tjahjo, JK juga diperkirakan akan mendukung Jokowi kembali menjadi Presiden. Dia bahkan memperkirakan JK akan siap jika diminta menjadi Ketua Tim Sukses Jokowi di Pilpres 2019 mendatang.
"Termasuk pak JK. Mungkin Pak JK tidak maju lagi, mungkin beliau akan siap menjadi ketua timsesnya misalnya begitu. Kalau saya pribadi kalau bisa pak JK ketua timsesnya. Saya pribadi loh ya. Bukan mengunci Pak JK, tidak," ujar Tjahjo pada Rabu (30/8) kemarin. Red/dtk
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !