Headlines News :
::::::>>> www.DutaBangsaNews.com Membangun Kinerja Anak Bangsa <<<::::::
Home » , » PPP: Pancasila adalah Simbiosis Paripurna antara Negara dan Agama

PPP: Pancasila adalah Simbiosis Paripurna antara Negara dan Agama

Written By mansyur soupyan sitompul on Sabtu, 16 September 2017 | 11.38

Jakarta, Dutabangsanews.com - Ketua Umum PPP Romahurmuziy bicara soal kedudukan Pancasila di Indonesia. Pria yang akrab disapa Romi ini juga mengaitkan Pancasila dengan agama. Seperti apa?

"Pancasila adalah simbiosis paripurna hubungan antara negara dan agama," ujar Romi dalam keterangan tertulis.

Romi mengungkapkan itu saat menyampaikan kuliah umum di Sekolah Tinggi Agama Kristen Negeri (STAKN), Kupang, NTT, hari ini. Di hadapan sekitar 2.000 mahasiswa, Romi menyampaikan orasi tanpa teks sekitar 1 jam 45 menit dengan tema 'Upaya dan Peran Mahasiswa dalam Menangkal Radikalisme'.

"Kedudukan Pancasila di Indonesia, bukan hanya sebagai dasar negara, namun juga filosofische grondslag, pandangan hidup, dan pemersatu bangsa. Pancasila adalah titik temu seluruh agama, keyakinan, etnis, dan kepentingan seluruh komponen bangsa. Karenanya tugas kita bersama untuk melestarikannya," kata anggota Komisi Keuangan DPR ini.

Romi mengatakan sejak awal, para pendiri bangsa menanggalkan seluruh ego sentrisme agama dalam menyusun dasar negara sehingga bisa terwujud Pancasila.

"Kiai Wahid Hasyim, Ki Bagus Hadikusumo, Kasman Singodimejo, dan Teuku Muhammad Hasan, sebagai wakil dari golongan Islam di Tim 9 PPKI, dengan kebesaran jiwa dan keinginan bersatunya Indonesia dari Sabang sampai Merauke, secara sukarela menanggalkan kalimat 'syariah Islam' di sila pertama Pancasila hasil Piagam Jakarta dan menggantikannya dengan 'Yang Maha Esa', pada 18 Agustus 1945," ucap dia.

"Inilah hadiah terbesar umat Islam untuk persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia," tuturnya seraya disambut tepuk tangan dari seluruh audiens.

Ketua Komisi Pertanian DPR 2010-2014 ini melanjutkan, Indonesia bukanlah negara agama (teokrasi), Pancasila juga tidak menganut separasi atau sekularisasi hubungan agama dan negara. Namun di Indonesia, negara melindungi segenap agama dan menjamin ekspresi keberagamaan setiap umat beragama. Untuk itulah hadir UU No. 1/PNPS/1965 tentang Larangan Penodaan Agama.

"Tuhan menciptakan manusia ke dalam beragam bangsa dan suku adalah untuk saling mengenal," kata Romi yang baru saja merayakan ultah ke-43 ini.

"Upaya mencegah radikalisme takkan berhasil, sebelum setiap manusia Indonesia meletakkan Pancasila di dalam lubuk hati dan sanubarinya, serta menjadikannya sebagai sumber dari segala tindakan keseharian," tegas mantan Sekretaris Jenderal PPP ini.

Dipandu langsung oleh Ketua STAKN, Harun Natonis, Romi menutup kuliah umumnya dengan penegasan.

"Adalah tak mungkin pemerintah berjalan sendirian mengawal pelaksanaan Pancasila, meski sudah dibentuk UKP PIP. Harus ada gotong royong seluruh pemangku kepentingan untuk pengawalan kolektif pelaksanaan Pancasila, apakah itu ormas nasionalis, ormas Islam, masyarakat adat, partai politik, TNI/Polri, maupun dunia usaha,"pungkasnya. Red/dtk
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Published by : DutaBangsaNews.Com
Copyright © 2006. - All Rights Reserved
Media Online :
www.dutabangsanews.com