Senayan
Jakarta-www.dutabangsanews.com KOMISI X DPR RI belum lama ini melaksanakan rapat
kerja dengan dengan para Rektor universitas negeri, seperti Rektor Universitas
Negeri Medan, Rektor Universitas Negeri Jakarta. Di mana sebelum mekar menjadi
universitas dulu perguruan tinggi penghasil guru ini bernama Institut Keguruan
Ilmu Pendidikan atau IKIP. Tentu di berbagai ibukota provinsi universitas
negeri ada, hanya berganti nama dari IKIP ke universitas negeri.
Dalam rapat kerja yang dihadiri minim Anggota
Komisi Pendidikan DPR RI tersebut yang paling banyak dibahas adalah soal
keberadaan dan nasib guru honorer yang ada di kabupaten, kota dan provinsi
dinegeri ini. Jumlah mereka para guru
honorer tidak sedikit angkanya menembus satu juta orang. Tentu bukan angka yang
sedikit bukan.? Tetapi, pemerintah sebagai operator harus peka dan peduli
terhadap keberadaan nasib para guru honorer.
“Dalam rapat tersebut saya banyak bertanya
tentang keberadaan guru honorer, karena nasib mereka sepertinya tidak menentu
dan pemerintah juga sepertinya tidak sungguh-sungguh memeikirkan nasib mereka,
tentuhal ini menjadi dillema bagi perjalanan bangsa ini ke depan,”demikian kata
Anggota Komisi X DPR RI Ir. H. Nuroji, M. Si kepada Wartawan Media Online www.dutabangsanews.com bertempat di Gedung Nusantara I Gedung DPR RI
Jalan Jenderal Gatot Subroto Senayan Jakarta.
Universitas negeri yang tersebar di ibukota
provinsi di negeri ini hingga kini tentu setiap tahun menghasilkan para sarjana
di berbagai jurusan dan disiplin ilmu, tentu juga mewisuda sarjana disiplin
ilmu keguruan dimana kelak sarjana tersebut akan menjadi guru. Pertanyaannya
adalah. Apakah guru yang dihasilkan oleh universitas negeri tersebut mempunyai
kualitas yang mumpuni hal ini berkaitan dengan mutu pendidikan di Indonesia.
“terus terang saaat ini saya lagi
gembor-gembornya mengkampanyekan tentang darurat guru yang terjadi saat ini,
apalagi menyangkut tentang nasib guru honorer, dalam setiap rapat kerja dengan
Kemendikbud saya kerap mencecar MenteriPendiidikan tentang nasib guru
honorer,”tutur Nuroji Anggota Fraksi Partai Gerindra DPR RI.
Di sisi lain ujar Nuroji yang terjadi dewasa
ini tentang guru adalah dalam hal pendistribusian guru. Pendistribusian guru
tidak merata, tidak menyesuaikan skala prioritas daerah mana saja yang darurat
guru, yang terjadi adalah penempatan guru di suatu tempat, harusnya melihat
dengan data daerah mana saja kekurangan guru.
“Untuk menghindari hal-hal yang tidak
diinginkan terhadap profesi guru sebaiknya para guru lebih menjiwai lagi dan
mencintai pekerjaan, profesinya sebagai guru, jadilah guru profesional, dengan
demikian ke depan akan lebih baik lagi mutu pendidikan di negeri ini,”ungkap
Ir. H. Nuroji, M. Si Anggota DPR RI berasal dari daerah pemilihan Jawa Barat VI
meliputi Kota Depok, Kota Bekasi Provinsi Jawa Barat. Mansur Soupyan Sitompul.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !