Kabupaten Minahasa Selatan-PELABUHAN laut Minahasa Selatan
atau Minsel, adalah pelabuhan laut alam yang terletak di Teluk Amurang dan
sudah ada sejak Zaman Belanda dan menjadi tempat berlabuh kapal-kapal niaga
Belanda dan Portugis. Seiring berjalannya waktu dan makin besar pertumbuhan
ekonomi, meningkatnya kebutuhan masyarakat serta masuknya investor yang
mendirikan pabrik menjadikan Minsel berkembang pesat. Di samping sarana
angkutan darat untuk transportasi Pemerintah Minsel.
“Di bawah Kepemimpinan
Bupati Tetty Paruntu membangun dermaga Pelabuhan Minsel yang menjadi kendala
adalah pembebasan lahan, ini sudah dalam tahap penyelesaian,” demikian kata
Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Syabandar Amurang Max Poluakan.
Supaya kegiatan di
pelabuhan lancar dan maksimal. Untuk pengamanan di
pelabuhan, mencegah orang-orang yang tidak bertanggung jawab dan demi tertibnya
orang-orang yang masuk di pelabuhan telah dibangun pagar keliling. Untuk kapal
luar mengangkut konstruksi semen rutinnya sampai tiga kali merapat di pelabuhan
untuk bulan ini belum masuk, demikian juga kapal Pelni (Kapal labobar) karena
penumpangnya kurang trayek tetapnya sampai dengan bulan April 2018.
“Dokumen kapal masuk dan keluar pelabuhan harus lengkap,”tutur Max
Poluakan.
Telah mengikuti sosialisasi yang dilaksanakan oleh Kementerian
Perhubungan menyangkut Amdal (Analisa dampak lingkungan) dan keamanan
pelabuhan. Untuk diketahui kedalaman sampai kurang lebih 500 m dan yang paling
dangkal 9 m, 12 m dan 16 m. Surut terendah karena pengaruh cuaca. Demikian
hasil wawancara dengan unit penyelenggara pelabuhan kelas III, Syahbandar
Amurang Max Poluakan.
Mandagi Pongoh.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !