Senayan
Jakarta-www.dutabangsanews.com I SAAT Dies
Natalis Universitas Indonesia (UI) berlangsung, saat sesi foto antara Presiden
RI Joko Widodo dengan Rekor dan Guru Besar UI akan dimulai, saat ini salah
seorang mahasiswa dengan dibalut memakai kebanggaan jaket almamater warna
kuning maju ke depan, awalnya para hadirin tidak begitu peduli dengan sikap
mahasiswa tersebut. Apa yang dilakukan Mahasiswa UI tersebut di depan Presiden
RI? Mahasiswa UI tersebut membunyikan priwitan dengan kencang lalu mengacungkan
kartu kuning ke Presiden Jokowi. Sontak, Paspampres “mengamankan” mahasiswa
luar biasa keberaniannya. Pertanyaannya siapakah Mahasiswa UI beliau adalah
Ketua BEM UI Zaadit Taqwa.
Sontak masyarakat kaget
dengan prilaku Zaadit Taqwa, ada yang marah-marah karena sikapnya berlebihan
dan tidak sopan kepada kepala negara, tetapi tidak sedikit masyarakat setuju dengan Ketua BEM UI Zaadit Taqwa. Tidak
hanya di tengah masyarakat, di media sosial Ketua BEM UI Zaadit Taqwa ini
menjadi viral dan menjadi perhatian sangat luar biasa hebohnya, seperti di atas
banyak tidak setuju bahkan mengecam. Tetapi lebih banyak setuju dengan Ketua
BEM UI Zaadit Taqwa. Untuk itu Wartawan Media Online www.dutabangsanews.com
mewawancarai Anggota Komisi Pendidikan DPR RI Drs. H. A. Mujib Rohmat
tanggapannya terhadap Ketua BEM UI Zaadit Taqwa.
“Saya kira ada dua hal
substansinya dan caranya, saya kira substansinya menurut saya sesuatu yang wajar,
karena mahasiswa sikapnya kritis dan melihat sesuatu yang kurang sesuai di
tengah masyarakat. Oleh karena itu, apa yang dilakukan mahasiswa hal itu adalah
bagian dari kritik mahasiswa dan kita berharap kritik tersebut moga-moga
merupakan pikiran jernis mereka, oleh karena itu substansinya sesuatu yang
wajar, tetapi mahasiswa perlu menambahi suatu data,”demikian kata Anggota DPR
RI Fraksi Partai Golkar Drs. H. A. Mujib Rohmat kepada Wartawan Media Online
www.dutabangsanews.com bertempat di Gedung Nusantara I Gedung DPR RI Jalan
Jenderal Gatot Subroto Senayan Jakarta Pusat.
Dengan demikian namanya
mahasiswa bagian dari kelompok cendikia, tentu mereka melakukan ini murni dari
sikap sebagai seorang akademisi, idealism mereka tanpa ada hal-hal lain. Tapi,
karena dia kelompok akademis maka perlu didukung data akurat dan bisa
dipertanggungjawabkan kebenarannya. Tapi, kalau soal cara Mahasiswa UI tersebut
dalam memberikan kartu kuning itu sebaiknya lebih elok sebelum atau sesudah
Presiden RI pidato, Dengan demikian, dua hal itu bisa terlampaui. Artinya,
apakah niatnya bisa masuk atau kesampaian atau tidak.
“Tapi, sikap Pak Jokowi
menganggap hal itu sesuatu yang wajar saja, ngak usah diproses jauh-jauh dan
ngak usah diributin,yang penting substansinya bahwa Pak Jokowi bisa menjawab
bahwa apa yang disampaikan Mahasiswa UI itu adalah bagian dari partisipasi
politik mereka, tetapi di sisi lain Pak Jokowi bisa menyampaikan informasi yang
sesungguhnya ke mahasiswa,”ujar H. A. Mujib Rohmat.
“Mas Mujib melihat bahwa
Mahasiswa Indonesia hari ini masih kritis ya Mas,”tanya Wartawan Media Online
www.dutabangsanews.com.
“Saya berharap mahasiswa sama-sama berkompetisi
dengan Dunia Pers karena kapasitasnya sama-sama sebagai pilar ke-empat,
sehingga ada pengawasan resmi yang dilakukan DPR, juga pengawasan yang
dilakukan oleh masyarakat, masyarakat di sini adalah mahasiswa, pengajar dan wartawan,”tutur H. A. Mujib Rohmat
berasal dari Daerah Pemilihan Jawa Tengah I. Mansur Soupyan Sitompul.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !