Senayan
Jakarta-MENTERI Agama
Lukman Hakim Saifuddin mewacanakan tentang dana zakat 2,5 persen kepada
aparatur sipil negara atau ASN beragama Islam, tetapi wacana, isu tersebut
menjadi sebuah “bola liar” di tengah masyarakat, terutama di dunia maya. Banyak
masyarakat menilai zakat para ASN tersebut kelak digunakan untuk infrastruktur
dan hal lainnya, bahkan ada mempertanyakan siapa kelak yang akan mengelola dana
zakat tersebut,? Apakah Kemenag atau ada lembaga lain kelak akan mengelolanya.
Usai Sholat Jumat (9/2)
siang tadi, Gedung Nusantara I Gedung DPR RI terlihat lengang, maklum. Setiap
hari Jumat acara fraksi nyaris tidak ada, tetapi. Wartawan Media Online
www.dutabangsa news.com melangkahkan kaki menuju lantal 15 karena Menteri Agama
dijaduwalkan datang ke Fraksi PPP DPR RI dalam sebuah acara pertemuan Menag
dengan para Tenaga Ahli F-PPP DPR RI dan tenaga ahli anggota dewan.
“Saya hadir di Fraksi PPP
DPR RI dalam rangka memenuhi undangan Ketua Fraksi mengundang saya khusus untuk
membicarakan banyak hal, antara lain isu belakangan ini terkait mengenai optimalisasi dana zakat di
kalangan ASN. Tadi kami melakukan diskusi dengan sejumlah tenaga ahli fraksi
dan tenaga ahli anggota fraksi, suasana diskusinya sangat dinamis, saya banyak
menerima pandangan-pandangan positif. Dalam rangka menyempurnakan rancangan
sampai saat ini sedang dipersiapkan Kemenag dan sekaligus mensosialisasikan
progres persiapan rancangan tersebut,”demikian kata Menteri Agama RI Drs. H.
Lukman Hakim Saifuddin kepada wartawan termasuk Wartawan Media Online www.dutabangsanews.com
bertempat di lantai 15 Gedung Nusantara I Gedung DPR RI Jalan Jenderal Gatot
Subroto Senayan Jakarta.
Kesimpulannya ucap Menag
adalah, bagaimana potensi dana ummat
dalam bentuk zakat di mana jumlahnya juga kelak tidak kecil, bisa diaktulisasikan
dalam rangka kemaslahatan ummat, oleh karena itu Fraksi PPP DPR RI sangat
konsen melihat ini,karena fraksi ini melihat persoalan keummatan menjadi sebuah
prioritas.
Sementara itu Ketua Fraksi
PPP DPR RI Dr. Hj. Reni Marlinawati mengatakan, pihaknya sengaja mengundang
Menag untuk melaksanakan diskusi dengan para tenaga ahli. Di mana diskusi
tersebut kalau diamati di tengah masyarakat bahwa bergulir sangat liar, bahkan
menurutnya mengarah kepada penyesatan informasi. Dalam diskusi tersebut ada
beberapa poin penting yaitu menyangkut tentang dana penyisihan dana yang di
miliki oleh ASN untuk dioptimalisasi menjadi zakat.
“Perlu diingat bahwa adaya
rencana atau wacana tentang Zakat ASN ini bukan suatu kewajiban, melainkan hal
itu mengarah pada sukarela jadi sifatnya amaliah buduiyah dan sifatnya harus
ridho. Kedua, saya mendapat informasi dari Pak Menteri Agama bahwa harta
tersebut harus memenuhi nashopnya
dulu, andaikata ada di antara mereka (ASN red) untuk makan hari ini masih
kurang tentu hal itu zakat tersebut dibebankan kepadanya,”tutur Ketua Fraksi
PPP DPR RI Dr. Hj. Reni Marlinawati.
Yang ketiga sifat zakat
untuk ASN ini sukarela ucap Hj. Reni Marlinawati dengan demikian tidak keharusan bagi seluruh ASN, Tetapi, bagi ASN
di mana gajinya seperti sudah diatur dalam syar’i, maka boleh ASN melakukan
zakatnya. Dalam diskusi antara Menag dengan para tenaga ahli fraksi menurut Hj.
Reni Marlinawati ada sebuah gagasan, yaitu zakat ini sebaiknya dimulai dari
pejabat tinggi seperti presiden, wakil presiden, para menteri, dirjen dan untuk
kepala daerah seperti gubernur, bupati dan walikota.
“Perlu diketahui dana
Zakat ASN tidak dikelola oleh pemerintah, tetapi dikelola oleh Badan Zakat
Nasional atau Baznas atau lembaga badan amal zakat lainnya, karena ini masalah
zakat tidak bisa dilihat dari perspektif politik, tidak bisa dilihat dalam
perspektif social, tetapi harus dilihat dalam perspektif agama, penggunaan
zakat ini sudah diatur dalam Al Quran dan Hadis, siapa mustahiknya yaitu ada
delapan kelompok, menurut saya gagasan ini sangat mulia, saya melihat bagaimana
negara ini punya keinginan untuk memfasilitasi sama juga halnya dengan haji
sifat pemerintah disitu adalah memfasilitasi,”ungkap Ketua Fraksi PPP DPR RI
Dr. Hj. Reni Marlinawati. Mansur Soupyan
Sitompul.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !