Hampir Setahun Kasus Novel Baswedan dan Seruan Dibentuknya TGPF

Jakarta, Dutabangsanews.com - Kasus teror penyiraman air keras ke Novel Baswedan segera 'berulang tahun' tetapi tak kunjung terungkap. Sindiran itu sempat disampaikan politikus PDIP Arteria Dahlan kepada Kapolri Jenderal Tito Karnavian.

Terlepas dari itu, seruan pembentukan tim gabungan pencari fakta (TGPF) terus didengungkan. Tim itu dianggap dapat membantu tugas Polri.

"TGPF ini dan di bawah dia membantu polisi, jadi bukan menegasikan atau menunggu polisi menyerah, kalau nantinya polisi menyerah toh nanti TGPF dibentuk ketika polisi menyerah kan yang punya legal standing proses hukum polisi juga," ucap Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak ketika dihubungi, Rabu (14/3/2018).

"Saya pikir keliru kalau dipahami TGPF baru dibentuk ketika kalau polisi menyerah. TGPF justru dibentuk untuk membantu polisi," imbuh Dahnil.

Selain itu, soal sindiran politikus PDIP pada Kapolri itu disebut Dahnil adalah hal yang wajar. Tepat 11 April 2018 mendatang, pengusutan kasus Novel akan berusia 1 tahun.

"Itu wajar ya, memang semua pihak itu harus memberi perhatian pada kasus Novel. Apalagi 1 April nanti sudah hampir 1 tahun," kata Dahnil.

Novel Baswedan mengalami teror penyiraman air keras usai menunaikan salat subuh di masjid dekat kediamannya pada 11 April 2017. Kedua mata Novel pun mengalami kerusakan sehingga sempat harus dirawat di Singapura. Red