Pasar
Minggu Jakarta Selatan-AKU tak
tau Syariat Islam, yang kutau sari konde Ibu Indonesia sangatlah indah, lebih
cantik dari cadar dirimu, aku tak tau
Syariat Islam, yang kutau suara kidung Ibu Indonesia sangatlah elok, lebih merdu dari alunan azanmu. Sepenggal
bait Puisi Sukmawati berjudul Ibu Indonesia membuat heboh dan menuai kecaman
dari Ummat Islam, puncaknya Ba’da Jum’at Ummat Islam Indonesia di berbagai
povinsi, kabupaten dan kota turun ke jalan melakukan aksi damai mengutuk
Sukmawati.
Awalnya, Puteri
Proklamator ini ogah minta maaf, tetapi. Begitu melihat reaksi Ummat Islam
Indonesia turun ke jalan mendemonya, akhirnya Sukmawati minta Ketua Umum MUI
KH. Mackrub Amin menemaninya. Tetapi, apakah dengan minta maaf kasus Sukmawati
selesai.? Untuk itu Wartawan Media Online www.dutabangsanews.com dan Tabloid
DUTA BANGSA mewawancarai Ketua Bidang Pemenangan Presiden DPP PBB Sukmo
Harsono, SE., MM.
“Saya sudah sampaikan
himbauan ke Ibu Sukma, ketika seseorang tidak menguasai Syariat Islam, maka
sebaiknya dilakukan adalah belajar, jangan menyuarakan sesuatu yang tidak
paham, kemudian menyuarakan sesuatu di mana ia tidak paham, kedangkalan dan
pemahaman beliau tentang Syariat Islam, dengan bait-bait puisinya membandingkan
antara kode seorang ibu dengan cadar dan suara kidung Ibu Indonesia lebih merdu
dari alunan azanmu, saya katakan ke beliau sebagai orang Islam sebaiknya
cepat-cepat minta maaf, saya katakan ini sebelum Bu Sukma minta maaf ke
publik,”demikian kata Ketua Bidang Pemenangan Presiden DPP PBB Sukmo Harsoo,
SE., MM. Kepada Wartawan Media Online www.dutabangsanews.com dan Tabloid DUTA
BANGSA bertempat di Kantor KAPPU Pusat DPP PBB Jalan Raya Pasar Minggu Jakarta
Selatan.
Menurut Sukmo pihaknya
tidak akan mempolisikan beliau, tapi. Sebaqai sesama muslim adalah mengingatkan
dan Sukmawati telah melakukan konferensi pers, beliau minta maaf kepada Ummat
Islam dan tidak bermaksud atau berniat mempermainkan Ummat Islam mungkin Sukma
khilaf, hal ini adalah pelajaran dan menjadi pengalaman bagi Sukmawati untuk
tidak mengulangi perbuatan yang sama mencederai Ummat Islam.
“Dengan ini saya mengajak
Bu Sukma belajar Syariat Islam di Partai Bulan Bintang bersama Ketua Umum DPP
Profoser Yusril Ihza Mahendra, MS. Kaban dan tokoh-tokoh Islam di PBB, supaya
beliau saat memasuki usia senja Insya Allah lebih istiqomah menjalankan
Islam,”ucap Sukmo Politisi PBB ini.
Secara pribadi Sukmo tidak
bisa marah dan memaafkan Sukma, tetapi. Kalau ada Ummat Islam yang lain yang
tidak terima dan akan melanjutkan kasus ini ke jenjang lebuih tinggi yaitu
ranah hukum, silahkan. Tetapi, tidak ada manusia yang sempurna dalam segala
hal. Manusia tempatnya salah, tempatnya dosa, untuk mari kita minta ampunnNya.
Tentu maaf itu lebih indah, keberanian seorang Sukmawati meminta maaf kepada
Ummat Islam menurut Sukmo hal itu perlu diapresiasi. Orang seperti beliau ini
perlu kita bina untuk diberikan ilmu agar beliau lebih memahami tentang Syariat Islam.
“Kalau menurut saya dan
himbauan saya sebaiknya tentang Bu Sukmawati tidak perlulah membawa kasus ini
ke ranah hukum, tapi. Kalau masih membawa kasus ini ke ranah hukum silahkan
saja dan saya tidak bisa melarang,”ungkap Sukmo Harsono.
Mansur
Soupyan Sitompul.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !