Bandung,www.dutabangsanews.com I Gempa berkekuatan 7 skala richter (SR) di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), tidak berdampak pada peningkatan aktivitas vulkanologi Gunung Rinjani dan Gunung Agung, Bali. Namun, dua gunung tersebut terus dipantau Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana (PVMBG).
"Gunung api sampai saat ini tidak ada peningkatan (aktivitas vulkanik) baik di Gunung Agung (Bali) dan Gunung Rinjani belum ada peningkatan," kata Kepala PVMBG Badan Geologi Kasbani di Kantor PVMBG, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (6/8/2018).
Kasbani meminta masyarakat tetap tenang dan tidak termakan isu-isu terkait gempa. "Belum menunjukkan adanya peningkatan, namun akan tetap kita pantau terus," ucapnya.
Dia menjelaskan, gempa di Lombok ini disebabkan oleh sesar atau patahan aktif jenis sesar naik pada zona sesar busur belakang Flores (Flores Back Arc). Gempa yang berpusat di koordinat 116,48 derajat Bujur Timur dan 8,37 derajat Lintang Selatan dengan magnitudo 7,0 dan di kedalaman 15 km itu menimbulkan tsunami kecil dengan ketinggian maksimum 0,13 meter di Desa Carik dan 0,1 meter di Desa Badas, Lombok, NTB.
Sementara, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan jumlah korban meninggal akibat gempa itu bertambah menjadi 91 orang. Sebanyak 209 orang dilaporkan luka-luka.
"Sampai siang ini, total korban meninggal dunia 91 orang, 209 orang luka-luka, ribuan rumah rusak. Ini data sementara yang kita perkirakan jumlah ini masih akan bertambah, belum semua wilayah di Lombok terjangkau petugas SAR gabungan," ujar Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam jumpa pers di Graha BNPB, Jl Pramuka, Jakarta Timur, Senin (6/8). Red
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !