Kota Bogor-SMP Negeri 1 Kota Depok di sekolah ini aku menyelesaikan pendidikan tingkat SLTP, tentu banyak kenangan, banyak
kesan-kesan selama sekolah di SMP terletak di Jalan Pemuda Kota Depok tersebut.
Di mana teman-teman begitu baik dan selalu bantu membantu serta jarang di
sekolah ini kita menemukan para siswanya melakukan aksi tawuran dengan sekolah
lain di kota ini. Usai menerima izajah ada rasa plong dan seperti menurunkan
beban sementara, karena baru tamat sekolah. Tapi, perjalanan hidup dan
perjalanan sekolah masih jauh, bahkan jauh sekali.
Ke mana setelah SMP.? Pertanyaan itu muncul dibenakku, tapi sebelum pertanyaan tersebut terjawab ayahku sudah memberikan wawasan bagaimana tantangan hidup di masa depan, bagaimana sulitnya hidup di masa depan, serta bagaimana kita bisa bertahan hidup atau survive di masa depan, kalau kita tidak memiliki bekal ilmu pengetahuan yang cukup, yang mumpuni, yang bisa dijadikan sebagai teman, sahabat untuk menopang hidup di masa depan.
Ke mana setelah SMP.? Pertanyaan itu muncul dibenakku, tapi sebelum pertanyaan tersebut terjawab ayahku sudah memberikan wawasan bagaimana tantangan hidup di masa depan, bagaimana sulitnya hidup di masa depan, serta bagaimana kita bisa bertahan hidup atau survive di masa depan, kalau kita tidak memiliki bekal ilmu pengetahuan yang cukup, yang mumpuni, yang bisa dijadikan sebagai teman, sahabat untuk menopang hidup di masa depan.
Ayah
tidak pernah menyuruhku harus masuk pesantren, tetapi ayah membawaku melihat
pesantren dari dekat, ayah membawaku berkunjung ke Bandung tujuannya melihat
dari dekat Pesanteren Milik Aa Gim di Kota Bandung dan di Kabupaten Bandung di
mana pesantren tersebut ada ekstrakulikulernya naik kuda dan memanah. Tidak cukup
sampai di situ, ayah juga membawaku ke Wilayah Mega Mendung Kabupaten Bogor
tujuannya melihat dari dekat Pesantren Milik Imam Besar DPP FPI KH. Habieb
Rizieq Shihab (HRS).
Kata ayah bisa saja kita brosing di internet, dengan demikian. kita banyak tahu informasi dengan berbagai pesantren yang ada di negeri ini, tapi. Realitasnya ayah tidak memakai itu, ayah lebih nyaman dengan membawaku langsung melihat pesantrennya secara langsung. Saat menuju Pesanteren KH. HRS kami melewati hutan yang benar-benar membuat bulu kuduk berdiri, karena memang benar-benar hutan, bebarapa kali aku melihat binatang melintas saat menuju pesantren tersebut. Saat kembali dari Pesantren Milik HRS kami diterpa hujan tentu membuat suasana makin takut, takut kalau-kalau ada binatang buas harimau atau binatang lainnya. Tak henti-hentinya aku membaca Ayat Suci Al Quran agar kami selamat sampai tujuan.
Tidak
hanya Pesantren Daarul Tauhid milik Aa Gim dan pesantren milik Imam Besar DPP
FPI KH. HRS yang kami kunjungi, ayah juga berkunjung ke pesanteren Milik KH.
Arifin Ilham di Sentul Bogor dan salah satu pesantren di Bilangan Parung Bogor.
Tapi, sepertinya Allah SWT belum mengijinkan aku menjadi santri di pesantren
yang kusebut di atas. Sepertinya Allah SWT lebih memilihkan tempat yang layak
dan nyaman buat aku yaitu Pesanteren HILAL Bogor. Pesanteren HILAL Bogor adalah
salah satu Pesantren Penghapal Quran dan diproyeksikan sebagai Imam Masjid.
Artinya, pemimpin. Jadi, bisa dikatakan Pesanteren HILAL Bogor ini adalah
pesanteren mencetak calon pemimpin masa depan.
Oleh
inisiatif ayah menyuruh sepupuku Febri Gunawan Harahap dan Rian Hendra Harahap
dari Kota Pinang Kabupaten Labuhanbatu Selatan Sumut, bersamaku sebagai santri
di Pesantren HILAL Bogor. Pada hari H saat mau menuju pesantren aku dan Febri
diantar ayah, Mama, Abang Sepupuku Bang Despa Siregar dan Kak Lindika Siregar,
adikku Mutiara Nihita Sitompul, Ananta Savana Putri Sitompul dan Baginda
Natigor Sitompul.
Sebelum berangkat ke Pesanteren HILAL Bogor aku melakukan prosesi Adat Sipirok Tapanuli Selatan yaitu diupah-upah, bahkan aku mencuci kaki Mama, saat aku meyuci kaki Mama aku melihat Mama menangis sesunggukan, sesekali Mama mengusap air matanya yang begitu deras jatuh ke pipi Mama, aku juga sedih melihat prosesi adat tersebut. Tujuannya adalah agar semangatku atau tondiku terus ada di badan.
Kini, aku menjalani hari-hariku bersama teman-teman dari berbagai kabupaten, kota dan provinsi di tanah air, ada dari Kota Palu Sulteng, Kota Makassar Sulsel, ada dari Sultra, sedang dari Sumatera juga ada yaitu Bengkulu, Padang, Aceh dan Kota Pinang Kabupaten Labuhanbatu Selatan Sumut. Mohon doanya para Pembaca Tabloid DUTA BANGSA dan Media Online www.dutabangsanews.com, semoga kami cepat dan bisa sebagai Penghapal Quran.***
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !