Strategi Polisi Atasi Macet Akibat Proyek Jalan di 2019

Jakarta,dutabangsanews.com I Mengawali tahun 2019, lalu lintas Jakarta yang sempat lengang usai libur panjang kini mulai macet. Proyek infrastruktur jalan menjadi salah satu penyumbang kemacetan.

Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Yusuf mengatakan pihaknya sudah menginventarisasi sejumlah penyebab kemacetan di Jakarta. Strategi dan kebijakan pun sudah diterapkan agar kendaraan bisa melaju dengan lancar.

"Kita kan evaluasi, dan invetarisasi dulu karena di beberapa tempat, penyebab macetnya itu salah satunya itu pembangunan-pembangunan ini kan. Jadi strategi itu sudah kita laksanakan, ganjil-genap atau contraflow, kemudian ada beberapa kebijakan, misalnya E-TLE, itu sangat berkurang jauh.

Menurut Yusuf, salah satu penyebab utama kemacetan di Jakarta ini adalah banyaknya pembangunan yang sedang dikerjakan. Kondisi itu pun mengharuskan polisi memberlakukan rekayasa lalu lintas di sekitar lokasi pembangunan. 

"Tapi ini kan ada beberapa jalan yang masih digunakan untuk membangun. Misalnya begini, ada pembongkaran JPO, itu kan ada pengalihan arus di situ, kemudian ada pembangunan tempat busway, itu jadi macet juga jalannya. Kemudian LRT, MRT, kan belum selesai juga. Di tempat itu kan mau nggak mau masalah rambu dan marka jalannya pasti keatur," ucap dia.

Kendati demikian, Yusuf menjelaskan, kepadatan di Jakarta saat ini tidak terlalu semrawut. Setiap ada kemacetan, kata Yusuf, personel lalu lintas langsung bergerak ke lokasi untuk membantu mengurai kemacetan. 

"Kita juga ada, minimal kalau terjadi kemacetan, tapi tidak semrawut. Macetnya itu tetap tertib. Tetap berjalan. Tidak stagnan. Sekarang kita upanyanya itu, saya perintahkan ke personel, jangan sampai pas kondisi pas padat arus, anggota kita nggak ada. Saya perintahkan anggota, kalau terjadi kepadatan, cek itu sumber dari kepadatan itu apa, kalau sumbernya mobil itu mogok, segera mobil itu didorong," paparnya.

Selain itu, Yusuf menuturkan, sejumlah strategi lain untuk mengurai kemacetan Ibu Kota akan disiapkan. Semua kebijakan, menurut Yusuf, akan dikaji secara matang agar berdampak positif bagi masyarakat.

"Iya, ini sementara masih mobil (ganjil-genap), bisa juga waktu ke depan itu motor juga, tapi itu kan masih dalam kajian, semua kan pengambil kebijakan itu kan mengambil kebijakan itu tidak langsung diputuskan, tapi ada kajian-kajian, pertimbangan, dampaknya. Kan kebijakan publik, ada kaitannya dengan publik," tuturnya. RED/dtk