Home »
Berita Utama
,
Nasional
» Senator Indonesia Provinsi NTB Tgh. Ibnu Khalil, M.Pd : Seluruh Elemen Masyarakat NTB Harus Memperjuangkan Pariwisata Tetapi Tetap Dalam Koridor Terjaga Nilai-Nilai Moral Atau Kearifan Lokal
Senator Indonesia Provinsi NTB Tgh. Ibnu Khalil, M.Pd : Seluruh Elemen Masyarakat NTB Harus Memperjuangkan Pariwisata Tetapi Tetap Dalam Koridor Terjaga Nilai-Nilai Moral Atau Kearifan Lokal
Written By mansyur soupyan sitompul on Kamis, 03 Oktober 2019 | 10.40
Senayan Jakarta-www.dutabangsanews.com I PARIWISATA adalah salah satu denyut nadi dan mampu mendongkrak perekonomian suatu daerah, dengan majunya pariwisata suatu daerah, maka. Semakin maju dan berkembang perekonomian masyarakat di daerah tersebut. Tidak itu saja, dengan majunya pariwisata di suatu daerah, maka sektor lain juga ikut bergerak dan denyut ekonomi tentu makin membaik. Adalah Provinsi NTB, pariwisata lokal maupun manca negara yang datang ke kawasan ini makin maju dan berkembang,para pelaku wisata tidak hanya menikmati Bali, tetapi mereka sudah melirik NTB untuk dijadikan tujuan wisata.
“Alhamdulillah, dengan adanya pariwisata nama NTB sebagai salah satu parovinsi di negeri ini keberadaannya makin dikenal, makin haru m secara nasional dan internasional, diharapkan seluruh elemen Masyarakat NTB harus memperjuangkan majunya pariwisata tetapi tetap dalam koridor yaitu terjaga nilai-nilai moral atau kearifan lokal,”demikian kata Senator Indonesia dari Provinsi NTB Tgh. Ibnu Khalil, M.Pd kepada Wartawan Tabloid DUTA BANGSA dan Media Online www.dutabangsanews.com bertempat di Gedung Nusantara V Gedung DPD RI Jalan Jenderal Gatot Subroto Senayan Jakarta.
Hal yang seperti ini yang akan saya perjuangkan selama di Parlemen dan di tengah Masyarakat NTB ujar Tgh. Ibnu Khalil, M.Pd, karena, jangan sampai kita dan Masyarakat NTB ke-asikan dengan sarana dan prasarana wisata yang ada, tetapi di sisi lain moral generasi muda dai provinsi makin memudar bahkan bukan tidak mungkin berada pada titik mengkhawatirkan dan rusak. Kalau sudah keadaan dan kondisinya seperti ini tentu sudah tidak ada lagi mamfaatnya.
“Perlu diingat dan dipahami, membangun pariwisata baik tetapi membangun jiwa dan mental ini juga tidak kalah pentingnya, saya selalu ingatkan ke saudara-saudara saya Masyarakat NTB saat di acara ceramah, tausiah, dakwah, saya lebih suka mengingatkan dengan lagu WR. Supratman yaitu bangunlah jiwanya, bangunlah badannya,”tutur Tgh. Ibnu Khalil, M.Pd.
Jadi, ucap Tgh. Ibnu Khalil, M.Pd kalau jiwa sudah bangun tentu fisikini juga akan dibangun dengan kejujuran, untuk itu Dinas Pariwisata Pemprov NTB tetap mempromosikan dan mengundang para wisata local maupun manca negara untuk datang berkunjung dan menikmati berbagai destinasi Wisata NTB.
“Apa harapan Tuan Guru terhadap sistem Pariwsiata NTB,”tanya wartawan media ini.
“Saya berharap DPRD Provinsi NTB bersama pemprov bersinergi dalam halmembuat peraturan daerah, tujuannya adalah agar generasi muda tetap dalam koaridornya dan kita berharap kalangan generasi muda tidak terkontaminasi dengan keadaan di daerah mereka sebagai tujuan wisata dan mencegah masuknya budaya asing,”ungkap Tgh. Ibnu Khalil, M.Pd.
“Hal apa yang Tuan Guru inginkan,”kembali wartawan media ini bertanya.?
“Yang saya inginkan begini, saya lama berdomisili di Mekah dan Madinah, di sana ada suatu tempat siapapun masuk ke satu wilayah itu harus tunduk dan taat pada peraturan tersebut, siapapun dia, nah.hal-hal seperti ini saya menginginkannya. Mungkin sulit menerapkannya para wisata agar penampilan sopan di sekitar pantai, peran Pemprov NTB dan legislatif,”saran Tgh. Ibnu Khalil, M.Pd.
Kongkritnya ucap Tgh. Ibnu Khalil, M.Pd, Pemprov dan DPRD NTB sebaiknya membuat, menggagas perda tentang sopan santun dan mengedepankan moral dalam hal berbusana, seperti seorang turis asing datang ke NTB dan turun dari pesawat turis tersebut harus berbusana sopan, ketika turis tersebut berada di pantai dengan memakai pakain yukensi bisa-bisa saja. Tetapi, setalah selesai bermain di pantai tetaplah berbusana yang baik dan sopan serta mengedepankan moral sebagai bentuk menghormati kearifan lokal Masyarakat NTB. Mansur Soupyan Sitompul.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !