Jakarta,dutabangsanews.com I Warga menggelar Salat Istisqa atau salat meminta hujan di lapangan Masjid Agung Al-Azhar, Jakarta Selatan. Salat berlangsung khidmat.
Salat Istisqa digelar di lapangan Masjid Agung Al-Azhar, Sabtu (5/10/2019) pukul 07.00 WIB. Ada sekitar lima saf jemaah laki-laki dan tiga saf perempuan.
Mukhtar Ibnu bertindak sebagai imam salat. Sedangkan khatib diisi oleh Achmad Satori Ismail.
Dalam ceramahnya, Achmad Satori mengingatkan pentingnya bertakwa kepada Allah SWT. Menurut dia, kerusakan yang terjadi di dunia merupakan ulah dari manusia.
"Ketika manusia tidak taat maka akan terjadi ketimpangan. Oleh sebab itu, alam seluruhnya tunduk kepada Allah maka kita harus tunduk dan bertekuk lutut kepada Allah SWT. Karena kemaksiatan lah, karena dosa-dosa kita yang sangat banyak, dosa umat manusia yang sangat banyak itu kemudian ternyata Allah bisa menahan hujan," kata Achmad.
"Terjadinya kerusakan di bumi ini di darat di lautan akibat ulah manusia. Ketika umat manusia tidak taat dengan Allah, hubungan dengan Allah tidak bagus, dengan manusia tidak bagus, di situlah kemudian Allah memberikan ujian-ujian dan problematika yang berat. Ketika manusia jauh dari ajaran Allah, maka Allah bisa menahan hujannya dari langit. Ketika manusia tidak mau mengeluarkan zakat dengan benar, Allah akan menahan hujan dari langit. Dan banyak lagi penyebab-penyebab," sambung dia.
Achmad kemudian menceritakan kisah Nabi Musa AS yang mengajak umatnya untuk meminta hujan. Kata Achmad, Nabi Musa sudah meminta berkali-kali namun tidak dikabulkan Allah SWT.
"Akhirnya Nabi Musa bertanya kepada Allah "Ya Allah kami sudah mengikuti arahanMu untuk melakukan Salat Istisqa minta hujan. Kami Sudah berdoa kepadaMu berkali-kali tapi kenapa Engkau tidak kau turunkan hujan?" ujar Achmad.
"Maka dijawab oleh Allah "bahwa di antara orang yang kumpul masih ada yang mendapatkan nikmat-Ku sangat banyak yang mendapatkan rahmat-Ku sangat banyak yang mendapatkan dari bermacam anugerah dari-Ku tapi kemudian tidak pernah kembali kepadaKu. Oleh sebab itu keluarkan orang itu dari kelompokmu," imbuh dia.
Nabi Musa lalu mengumumkan hal tersebut bahwa gara-gara satu orang akhirnya hujan ditahan Allah SWT.
"Orang yang merasa tidak pernah kembali kepada Allah, tidak menyembah Allah, tidak memohon ampun, tidak bertaubat kepada Allah, kemudian dia akhirnya menyadari dirinya, memohon kepada Allah 'Ya Allah kau memberikan nikmat kepadaku yang sangat banyak tapi aku tidak pernah kembali kepadaMu'. Dia beristigfar kepada Allah 'Ya Allah ampunilah aku'," tutur Achmad.
Karena tobat tersebut termasuk taubatan nasuha, kata Achmad, hujan akhirnya turun. Achmad pun mengingatkan para jemaah untuk selalu berbuat baik dan bersyukur.
"Betapa banyak dari kita yang kurang bersyukur sehingga Allah menahan hujan. Dan betapa banyak orang yang tidak mengeluarkan zakat. Kalau pegawai negeri itu dituntut untuk mengeluarkan zakatnya dengan benar tapi para pedagang, toko-toko boleh jadi jarang yang mengeluarkan zakat kecuali orang-orang yang dirahmati Allah itu juga akan menjadi penyebab tidak diturunkannya hujan," ujar dia.RED
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !