Headlines News :
::::::>>> www.DutaBangsaNews.com Membangun Kinerja Anak Bangsa <<<::::::
Home » » Siang Ini, KSAD-Wakapolri ke BPOM Bahas 'Obat Corona' Unair

Siang Ini, KSAD-Wakapolri ke BPOM Bahas 'Obat Corona' Unair

Written By mansyur soupyan sitompul on Rabu, 19 Agustus 2020 | 12.36


Jakarta,dutabangsanews.com I - Wakil Ketua Pelaksana II Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono mengatakan akan koordinasi dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terkait obat COVID-19 dari Universitas Airlangga (Unair). Dia mengatakan hal yang kurang dari vaksin itu akan terus diperbaiki.

"Terkait dengan obat yang ditemukan Universitas Airlangga. Nanti siang kita akan berkoordinasi dengan Badan POM. Tentunya hal-hal yang masih kurang akan kita tindaklanjuti," kata Gatot di Lapangan Baharkam Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jaksel, Rabu (19/8/2020).

Menurutnya, siang ini dirinya bersama Wakil Ketua KPCPEN KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa akan berkoordinasi dengan Kepala BPOM Penny K Lukito. Gatot berharap hasil vaksin tersebut dapat berjalan dengan baik.

"Tentunya apa hasilnya nanti setelah kita bertemu Kepala BPOM. Nanti itu akan diberitahukan. Nanti siang saya bersama Pal KSAD ke sana dengan mmbawa hasil-hasil yang sudah dilakukan Universitas Airlangga. Nanti kita tunggu hasilnya nanti siang. Mudah-mudahan hasilnya bisa positif," ujar Gatot.

Sebelumnya diberitakan, Unair tengah mengajukan izin produksi dan edar obat COVID-19 ke BPOM. Kombinasi obat temuan tim gabungan antara Unair, Badan Intelijen Negara (BIN), TNI AD, dan BPOM tersebut diklaim merupakan obat COVID-19 pertama di dunia.

Rektor Universitas Airlangga Prof Nasih menjelaskan bahwa obat tersebut merupakan kombinasi dari berbagai macam obat. BPOM menganggap obat itu adalah sesuatu yang baru. Obat itu diyakini menjadi obat COVID-19 pertama di dunia.

"Tentu karena ini akan menjadi obat baru, maka diharapkan ini akan menjadi obat COVID-19 pertama di dunia," ujar Prof Nasih dalam rilis yang diterima dari Humas Unair, Minggu (16/8).

Prof Nasih kembali menyampaikan bahwa rujukan dari obat kombinasi yang ditemukan oleh tim gabungan menjadi obat COVID-19 tersebut merupakan berbagai macam obat tunggal yang telah diberikan kepada pasien Corona di berbagai belahan dunia.

Prof Nasih menyimpulkan ada tiga kombinasi obat yang ditemukan oleh Unair dan telah dilakukan uji klinis. Kombinasi pertama adalah Lopinavir/Ritonavir dan Azithromycin. Kedua, Lopinavir/Ritonavir dan Doxycycline. Ketiga, Hydrochloroquine dan Azithromyci.

Sementara itu, Satgas Penanganan COVID-19 mengatakan obat COVID-19 yang ditemukan Universitas Airlangga (Unair) merupakan bagian dari upaya penemuan obat yang juga dilakukan berbagai pihak lain. Namun, Satgas COVID-19 menekankan transparansi soal uji klinis dan kaji etik.

"Dan tentunya Unair dalam menjalankan testing atau uji klinis dari obat tersebut telah melalui kaji etik yang dilakukan di universitasnya, dan tentunya transparansi publik sangat diperlukan. Untuk itu tentunya Unair dengan dukungan dari BIN dan TNI AD tentu tak keberatan menjelaskan bagaimana kaji etik berlangsung dan uji klinis yang sedang dijalankan," kata jubir Satgas COVID-19, Wiku Adisasmito, dalam konpers yang disiarkan di YouTube Sekretariat Kabinet, Selasa (18/8).RED

Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Published by : DutaBangsaNews.Com
Copyright © 2006. - All Rights Reserved
Media Online :
www.dutabangsanews.com