Guru Sejajar Kapasitasnya Dengan Tenaga Kesehatan Di Tengah Wabah Pandemi Saat Ini

Kelurahan Serua Kota Depok-Media Online www.dutabangsanews.com I APA yang diraih seseorang hari ini dalam karier dan kehidupannya, semua itu tidak terlepas dari peran guru. Tidak berlebihan ucapan terima kasih sebesar-besarnya kita samatkan kepada guru yang sudah memberikan kita berbagai ilmu pengetahuan dan wawasan, sehingga kita bisa hidup dengan baik seperti hari ini. Sekali lagi, semua itu ada peran dan investasi guru di dalamnya. Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa, begitu kita sering mendengarnya.

Di tengah wabah pandemi saat ini bidang pendidikan adalah salah satu yang paling terdampak wabah ini, lihat saja sebelum wabah ini ada di negeri ini antara guru dan murid belajarnya berada di dalam kelas dengan belajar tatap muka, tapi. Begitu wabah ini ada di tengah-tengah kita sistem belajarpun berubah melalui internet yaitu pembelajaran jarak jauh atau PJJ, di mana guru setiap hari datang ke sekolah dan para murid tetap berada di rumah. Tujuannya adalah, untuk memutus mata rantai wabah pandemi ini agar kita lebih terhindar dari wabah ini.

Tetapi di tengah wabah pandemi ini banyak orang berasumsi dan mengatakan, betapa enaknya menjalani profesi guru, datang ke sekolah dan pukul 12.00 bisa langsung pulang ke rumah meninggalkan sekolah. Asumsi orang tersebut salah, tidak benar. Guru juga tidak nyaman dengan kondisi adanya wabah pandemi ini. Karena, selama ini guru datang ke sekolah mengajar para murid-muridnya, ada tatap muka dan mengatahui prilaku karakter para murid-muridnya, dengan demikian, ketika ada murid nakal langsung bisa diberitahu, karena murid tersebut ada di depan mata. Dengan demikian, antisipasi terhadap adanya murid nakal bisa dideteksi sejak dini serta mengembalikan anak tersebut agar tidak nakal lagi.

Kepala Sekolah SDN Serua 3 Rohmat, S. Pd belum lama ini melihat komentar-komentar para pengguna media sosial facebook mengatakan, bahwa menjadi guru enak karena datang ke sekolah lalu pukul 12.00 langsung pulang. Beliau tidak setuju dan menolak dengan pandangan dan komentar tersebut, karena. Para guru di sekolah itu mereka bekerja memberikan mata pelajaran ke para anak didiknya, setelah sampai di rumah malamnya mengoreksi pelajaran yang diberikan tadi siang, dengan demikian guru di sekolah dan hingga sampai di rumah mereka itu bekerja.

“Pekerjaan guru itu tidak mudah dalam situasi wabah pandemi, saat ini para guru mereka tetap datang ke sekolah melaksanakan tugas, melaksanakan tuposinya sebagai tenaga pendidik, tidak berlebihan kalau profesi guru kapasitasnya sama dengan tenaga kesehatan, sama-sama bekerja tetapi beda tempat pengabdian,”tutur Kepala Sekolah SDN Serua 3 Rohmat, S. Pd.

Saat di tengah wabah pandemi ini tutur Kepala Sekolah SDN Serua 3 Rohmat, S. Pd, sulit membina karakter para siswa-siswa di sekolah yang dipimpinnya, karena menyangkut sistem pembelajaran PJJ antara guru dan murid jaraknya berjauhan, guru memberikan mata pelajaran dari sekolah sedang murid posisinya ada di rumah. Hal itu salah satu kendala yang dialami pihak sekolah dalam hal membina karakter para muridnya.

“Saat ini bagaimana hubungan Anda sebagai kepala sekolah dengan para guru SDN Serua 3,”tanya wartawan media ini.

“Hubungan saya selama ini dengan para guru baik-baik saja dan harmonis, tidak ada masalah. Saya bersama para guru selalu melakukan koordinasi dalam hal-hal tugas yang perlu didiskusikan, di samping itu saya menganggap para guru maupun anggota sekolah lainnya sebagai keluarga, sehingga hubungan kekeluargaan makin erat,”pungkas Kepala Sekolah SDN Serua 3 Rohmat, S. Pd. Mansur Soupyan Sitompul.