Kelurahan Sawangan Baru Kota Depok-Media Online www.dutabangsanews.com I WABAH pandemi masuk tahun ketiga di negeri ini, dengan adanya wabah pandemi, banyak perusahaan memberhentikan karyawannya, banyak perusahaan melakukan PHK kepada karyawannya. Dengan demikian, tentu kesulitan dalam membangun bahtera rumah tangga, karena status suami menganggur. Artinya, di masa pandemi ini, ekonomi warga terganggu, demikian juga ekonomi negara juga terganggu oleh wabah pandemi ini. Di sisi lain, banyak anggaran direkopushing, artinya. Anggaran tersebut dialihkan untuk menanggulangi wabah pandemi ini. Hal lain, Pemerintah Pusat, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten dan pemerintah kota saat ini tidak lagi memberikan bantuan sembako, tentu. Warga makin kesulitan dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
"Kalau bicara kesulitan ekonomi di masa wabah pandemi saat ini sudah hampir memasyarakat, kondisi yang kita lihat saat ini, di mana perusahaan banyak mengurangi karyawan, dengan pengurangan karyawan tersebut. Tentu, banyak warga menganggur, tentu. Kita prihatin dengan keadaan ini,"demikian kata Lurah Sawangan Baru Rahwana, S. Pd.,M., M. Pd kepada Wartawan Media Online www.dutabangsanews.com bertempat di Kantor Lurah Sawangan Baru Kecamatan Sawangan Kota Depok Provinsi Jawa Barat. Kemarin Senin 21 Februari 2022.
Kami dari pihak kelurahan ucap Lurah Sawangan Baru Rahwana, S. Pd., M. MPd tidak bisa banyak membantu, karena. Menyangkut dalam konteks bantuan-bantuan adalah bagian dari Dinas Sosial Kota Depok, selama ini. Warga banyak menerima bantuan dari pemerintah, sebut saja ada PKH, bahkan ada program yang diluncurkan Pemerintah Kota Depok dalam hal ini Walikota Depok telah meluncurkan Kartu Depok Sejahtera. Tentu, hal itu sudah sangat membantu warga di Kota ini.
"Lagi-lagi kita dituntut untuk melakukan tindakan sendiri, untuk mencari kegiatan sendiri, untuk mencari nafkah sendiri. Kita dituntut untuk mandiri, kita bisa lihat di tengah warga, banyak warga menekuni pekerjaan misalnya gojek, tujuannya. Untuk menutupi kebutuhan sehari-hari keluarga di rumah, di sisi lain. Dalam hal bantuan warga hanya bisa menerima satu bantuan, seperti PHK. Tentu, warga tidak bisa menerima dalam bentuk bantuan lainnya."Tutur Lurah Sawangan Baru Rahwana, S. Pd.,
M. M. Pd.
Saat ini kita masih dihadapkan kepada wabah pandemi yang jumlahnya terus meningkat ujar Lurah Sawangan Baru Rahwana, S. Pd., M. M. Pd, untuk itu. Pihaknya harus dan terus berupaya menggalang dana secara sukarela, di tengah-tengah warga tujuannya juga untuk membantu warga. Saat ini Dinas Sosial Kota Depok belum bisa mengucurkan bantuan kepada warga, dalam bentuk bantuan sembako dan kebutuhan lainnya.
"Antisipasi kesulitan warga, bagaimana peran UMKM," tanya wartawan Media ini.
"Benar, di setiap kelurahan ada komunitas UMKM, ada kelompok UMKM, khusus di Kelurahan Sawangan Baru juga ada kelompok UMKM yang dalam beberapa bulan sudah terbentuk, saya sudah menginventarisir UMKM di kelurahan ini jumlahnya di tataran 80 UMKM. Dengan berbagai varian dan umumnya rata-rata di bidang kuliner, saat kita rapat dengan Pengurus UMKM Kelurahan Sawangan Baru, bagaimana cara mengembangkan usaha-usaha UMKM, tentu. Dengan even-even yang ada, saya siap menyempatkan tempat di kelurahan kalau memang mereka pelaku UMKM mau dan bersedia memiliki tempat, memang sih secara organisasi UMKM di kelurahan belum begitu berjalan, tentu butuh proses, neks time dalam waktu-waktu tertentu UMKM bisa diikutsertakan dalam acara bajar, pameran dan even-even lainnya, tujuannya. Kita akan unggulkan produk-produk dari Kelurahan Sawangan Baru, harapan saya, semoga UMKM ini berproses dari yang kecil hingga usaha besar, tetapi hal itu membutuhkan modal, di mana hal itu belum semua terkaper, "papar Lurah Sawangan Baru Rahwana, S. Pd.,
M. M. Pd. Mansur Soupyan Sitompul.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !