Pidato Politik Dr. H. MS. Kaban, SE., M. Si Berkelas Cerdas Kader Partai Ummat Kota Bogor Mendapat Pencerahan Dan Wawasan

 

Kecamatan Cilendek Kota Bogor-Media Online www.dutabangsanews. com I SAAT Pelantikan, Pengukuhan DPD Partai Ummat Kota Bogor, tampil memberikan kata sambutan adalah Ketua DPD Partai Ummat Kota Bogor Dr. H. Ramlanto, SE., MM, Ketua DPW Partai Ummat Provinsi Jawa Barat H. Daris, SH., MH dan Dewan Syuro DPP Partai Ummat Dr. H. MS. Kaban, SE., M. Si. Dalam pengamatan wartawan media ini pidato politik tersebut begitu berkelas, cerdas, sehingga para audiens begitu khusuk Kader Partai Ummat Kota Bogor mendengarnya. Karena, pidato tersebut bisa disebut, menambah wawasan, menambah ilmu mereka dalam bidang politik. 

Dr. H. MS. Kaban, SE., M. Si memulai pidatonya di mimbar sudah disediakan panitia. Untuk Memperjuangkan aspirasi Ummat jalan yang harus ditempuh adalah mendirikan partai politik. Jadi ini harus menjadi tonggak sejarah karena kita membangun partai politik namanya Partai Ummat. Saat H. Daris, SH., MH Ketua DPW Partai Ummat Jawa Barat menyampaikan pidatonya, beliau menyebut Dr. H. MS. Kaban, SE., M. Si sebagai kiay. Untuk dipanggil kiay tentu seseorang harus memiliki atau mendirikan pondok pesantren, tapi. Mudah-mudahan Partai Ummat punya pesantren. Dalam kesehariannya beliau jarang membuka WhatsApp atau WA, sehingga suatu kali Ketua DPD Partai Ummat Kota Bogor Dr. H. Ramlanto, SE., MM agak kesal, karena satu minggu WA tersebut baru dibaca. Dengan sulitnya beliau dihubungi via WA H. MS. Kaban ingin menujukkan bahwa dia orang penting, karena by ciri-ciri orang penting itu sulit dihubungi. H. MS. Kaban sembari tertawa, karena ucapannya tersebut adalah sebuah candaan semata. 

Ada juga seseorang yang mengirimkan WA kepada saya ucap Dr. H. MS. Kaban, SE., M. Si, tetapi. Setelah dilihat-lihat sepertinya orang ini  dikenalnya, lalu  menzoom foto tersebut, lalu mengenalinya beliau adalah mantan petugas Laksus di Zaman Orde Baru yang sering menjemput dan menangkapnya, tidak lama H. MS. Kaban mulai mengirimkan WA ke orang tersebut, tidak lama dibalasnya, lalu beliau mengirimkan WA lagi sembari mengatakan, bahwa saat ini H. MS. Kaban di partai apa, ia ada di Partai Ummat bersama dengan Pak Amien Rais. Dia kirim lagi WA, Ummat itu kepanjangannya apa, Ummat itu bukan sebuah singkatan atau kepanjangannya, Ummat itu adalah siapa saja yang mengakui Tuhan Yang Maha Esa dengan mengucapkan Dua Kalimah Syahadat dia adalah Ummat. 

"Saya mengatakan, sebaiknya komandan gabung ke Partai Ummat, mantan petugas Laksus tersebut merespon dengan mengucapkan siap, siapa Ketua Partai Ummat di Cirebon, saya belum tahu siapa Ketua DPD Partai Ummat di Cirebon,"demikian kata salah seorang Dewan Syuro DPP Partai Ummat Dr. H. MS. Kaban, SE., M. Si di depan seluruh Pengurus dan Kader Partai Ummat Kota Bogor baru dilantik bertempat di Cafe Daun Sirih Jalan Semeru Kecamatan Cilendek Kota Bogor Provinsi Jawa Barat. Minggu 27 Maret 2022.

Artinya apa. Kalau dikaji dengan seksama, sebaiknya. Kita jangan bosan kepada siapapun yang ingin ada perbaikan, yang ingin ada perubahan terhadap kehidupan kita dalam bernegara dan berbangsa. Atau kita ingin ada perubahan terhadap kaum Muslimin dan Muslimat, tidak ada perubahan paling santun yang akan diperjuangkan seseorang tetap melalui partai politik. Jadi, salah satu untuk melakukan perubahan suatu bangsa dan negara adalah melalui partai politik. 

"Saat ini para kaum ibu-ibu, kaum emak-emak antri dan ribut untuk mendapatkan minyak goreng, harus diingat bahwa kita punya kebun kelapa sawit terluas di dunia, ia kita memang memiliki kelapa sawit terluas di Indonesia, tapi. Pertanyaannya kebun kelapa sawit itu punya siapa,? Apakah Indonesia yang punya tidak."Ujar Dr. H. MS. Kaban, SE., M. Si. 

Kebetulan ucap Dr. H. MS. Kaban, SE., M. Si belum lama ini menjelang Magrib ada tamu dating ke rumahnya dari sehari-hari bekerja di Kantor Bappenas, beliau bertanya kenapa minyak goreng bisa sampai langka di pasaran, sehingga. Ibu-ibu harus antri berjam-jam untuk mendapatkan minyak goreng, bahkan ada sampai meninggal dunia. Begitu H. MS. Kaban bertanya ke tamunya sehari-hari bekerja di Bappenas. Tamu dari Bappenas tersebut tak berdaya, tidak mampu menjawab pertanyaan yang diajukan H. MS. Kaban tersebut. Kenapa, karena kelapa sawit tersebut bukan kita punya, tanahnya tanah kita. 

Untuk itu mari kita berpolitik tambah Dr. H. MS. Kaban, SE., M. Si tujuannya untuk memperjuangkan apa yang akan kita perjuangkan. Karena, partai politik adalah alat perjuangan. Untuk itu, Partai Ummat harus mampu merangkul semua komponen di tengah masyarakat. Jadi, Ummat itu adalah kata atau kalimat atau siapa saja orangnya yakin kepada Allah SWT, Muhammad Rasullah adalah Uswatun Hasanahnya di manapun dia berada, di manapun tempatnya berlindung dia adalah Ummat. Jadi Ummat itu adalah rantai menghimpun kekuatan komponen kaum Muslimin. 

"Makanya kita ingin bagaimana Partai Ummat ini sebagai Partai Rahmatan Lilalamin, kita berharap Partai Ummat mampu memberikan jalan keluar, memberikan solusi, membuka cara-cara yang tertutup. Ummat Islam di Indonesia adalah mayoritas, tapi. Sejak Indonesia Merdeka belum pernah kekuatan Islam memimpin bangsa dan negara ini. Untuk itu, Partai Ummat harus tampil memimpin bangsa dan negara ini, agar Ummat Islam di negara ini lebih baik dan lebih nyaman dalam betaktivitas maupun dalam menjalankan ibadahnya,"terang Dr. H. MS. Kaban, SE., M. Si Politisi Partai Ummat ini. 

Dituturkan Dr. H. MS. Kaban, SE., M. Si, untuk itu hati kita harus yakin, bersihkan hati kita dari rasa ketakutan, kita harus yakin bahwa Allah SWT akan memberikan kepada kita kekuatan, Allah SWT akan memberikan kepada kita solusi, di sisi lain. Saat H. MS. Kaban masuk ke arena pelantikan DPD Partai Ummat Kota Bogor, saat itu dia mengenali salah seorang yang pernah aktif di Partai Bulan Bintang. Ia mau katakan bahwa bahwa beliau akan mengurusi bintang-bintangnya saja, Yusril Ihza Mahendra mengurusi bulan-bulannya saja. Artinya apa. Kita berbeda bored dan oerbedaan bukan sesuatu yang dilarang, tapi. Dalam membangun kekuatan Ummat kita harus satu barisan.