Headlines News :
::::::>>> www.DutaBangsaNews.com Membangun Kinerja Anak Bangsa <<<::::::
Home » , » Pemilu Tahun 2024 Ditunda Akan Ada Banyak Pertanyaan Dari Dunia International Tentang Demokrasi Di Indonesia Harus Hati-Hati

Pemilu Tahun 2024 Ditunda Akan Ada Banyak Pertanyaan Dari Dunia International Tentang Demokrasi Di Indonesia Harus Hati-Hati

Written By mansyur soupyan sitompul on Senin, 11 April 2022 | 07.50

Kelurahan Gandul Kota Depok-Media Online www.dutabangsanews.com I TAHUN 2024 ada 101 kepala daerah di Indonesia berakhir masa jabatannya, jabatan tersebut terdiri dari tujuh gubernur, 76 bupati dan 18 walikota. Di sisi lain, wacana penundaan Pemilu 2024 sepertinya makin kencang disuarakan. Tapi, mayoritas partai politik di menolak bahwa Pemilu 2024 ditunda, tidak hanya partai politik. Publik di negeri ini juga menolak dan tetap menginginkan Pemilu 2024 tetap digelar. Bagaimana tanggapan mantan Anggota DPR RI Fraksi PPP dan mantan Dubes Indonesia untuk Negara Azerbaijan Prof. Dr. H. Husnan Bey Fananie, MA kepada wartawan media Online ini dipaparkannya.

Prof. Dr. H. Husnan Bey Fananie, MA mantan Dubes Indonesia untuk Negara Azerbaijan mengatakan, adanya wacana pengunduran Pemilu tahun 2024 menurutnya, bukan hanya sebuah wacana, tapi. Ada kesan ke arah itu. Namun, semua ini harus dilihat dengan jernih dan jelas, jangan terburu-buru untuk menghakimi, jangan terburu-buru untuk menilai bahwa ini ada sesuatu kurang baik. Karena, semua itu membutuhkan, memerlukan pemikiran yang jernih, di sisi lain. Konstitusi kita sudah jelas dalam UUD-1945,  dalam undang-undang dan dalam UU Pemilu sudah jelas, bahwa Pemilu tahun 2024 itu, adalah Pemilu yang akan dilaksanakan, namun ketika ada wacana dimundurkan, ditunda hal ini harus dilihat dari berbagai aspek. Tetapi, harus dilihat dari aspek kegalitasnya, harus dilihat dari kepentingannya, harus dilihat bagaimana respon masyarakat, harus dilihat juga bagaimana pemahanan demokrasi kita. 

"Dalam konteka demokrasi, Indonesia adalah negara dengan nomor tiga terbesar dalam hal demokrasi di dunia, Indonesia adalah salah satu negara memiliki unsur yang banyak, kita banyak suku, banyak etnik, beragam agama, kita juga banyak memiliki menyangkut pemahaman- pemahaman, begitu kita muncul sebagai sebuah negara demokrasi, tentu dunia akan melihat bahwa Indonesia adalah sebuah negara multi kultural dan multi etnis terbesar di dunia, bisa menjalankan sebuah negara demokrasi, kita terkenal dengan itu. Kemudian, ternyata di dalam negara sendiri ada wacana akan ada penundaan dengan Pemilu, seandainya kita undurkan Pemilu 2024, paling tidak akan ada banyak pertanyaan dari dunia international, harus hati-hati,"demikian kata mantan Dubes Indonesia untuk Negara Azerbaijan Prof. Dr. H. Husnan Bey Fananie, MA kepada Wartawan Media Online www.dutabangsanews.com bertempat di kediamannya Kecamatan Cinere Kota Depok Provinsi Jawa Barat. 

Dengan ditundanya Pemilu 2024 rakyat akan menilai ucap Prof. Dr. H. Husnan Bey Fananie, MA,  ada yang salah dalam demokrasi kita, ada yang tidak benar dalam Demokrasi Indonesia, ada apa ini. Tentu, hal ini banyak mengundang pertanyaan-pertanyaan, nah. Semua ini perlu dijelaskan, harus dijelaskan dengan baik, harus diklarifikasi oleh pemegang tampuk pemerintahan hari ini."Saya rasa Presiden, Bapak Jokowi tidak akan memperpanjang masa jabatannya sebagai Presiden RI, beliau pernah mengatakan cukup dua periode saja."Tutur Prof. Dr. H. Husnan Bey Fananie, MA. 

Diterangkan Prof. Dr. H. Husnan Bey Fananie, MA. Namun keadaan Indonesia pasca wabah pandemi covid 19 ini perlu dilihat, harus ditinjau, apa-apa saja yang harus diperbaikidiperbaiki dan apa-apa yang urgent harus dilaksanakan dalam rangka memulihkan perekonomian dan persiapan Pemilu tahun 2024, sebagai tahun Pemilu, tahun demokrasi. Tentu, harus diperhitingkan dan dilihat dengan sebaik-baiknya."Saya tidak mengatakan bahwa Pemilu 2024 diundurkan itu baik, pemilu diundurkan tidak baik, saya tidak bisa melihat baik buruknya, tapi. Mari sama-sama kita berpikir, sama-sama kita berpikir yang lebih bear yaitu, kepentingan bangsa. Kepentingan demokrasi, kepentingan rakyat, kepentingan ekonomi dan sebagainya, untuk itu. Kita perlu duduk bersama dari kalangan DPR RI, Eksekutif, Yudikatif, para tokoh-tokoh, cendikiawan, ilmuwan, semua duduk bersama sama-sama memahami,  sama-sama memikirkan dan bagaimana mencari jalan keluar atau solusinya,"tutur Prof. Dr. H. Husnan Bey Fananie, MA Cucu Pendiri Pesanteren Modern Gontor Kabupaten Ponorogo Jawa Timur. 

Dengan diundurnya Pemilu 2022 tutur Prof. Dr. H. Husnan Bey Fananie, MA, tentu arus jalur politik dan demokrasi terhenti, tentu banyak kerugian kalau Pemilu 2024 diundur. Tahun 2024 DPR RI berakhir masa jabatannya, ketika diundur akan ada tambahan biaya. Tidak itu saja, akan menjadi preseden buruk bagi perjalanan bangsa dan negara ini. Sementara Pemilu itu agendanya lima tahun sekali, pertanyaannya kenapa diundur.? Presiden RI juga demikian, bagaimana dengan gubernur, bupati dan walikota seluruh Indonesia, jadi. Kalau Pemilu 2024 diundur, tentu semua Pemilu, bukan hanya Pemilu Presiden RI saja, tapi. Pemilu Legislatif juga akan diundur. Jadi, tentang wacana Pemilu 2024 diundur harus dipikirkan matang-matang, harus dipikirkan dengan baik, harus dirembukkan bersama, tidak bisa pemerintah memaksakan juga, tidak bisa DPR RI memaksakan juga, tapi. Semua ini adalah kepentingan bersama, kepentingan bangsa, untuk itu dalam membicarakannya dengan hati yang jernih, bersih, sehingga rakyat juga melihat bahwa diperpanjang atau diundur Pemilu, semua itu untuk kepentingan rakyat dan Seluruh Bangsa Indonesia. Bukan untuk kepentingan oligarki, bukan untuk kepentingan sepihak, bukan untuk orang-orang yang memiliki kepentingan sesaat. Tapi, demi Keutuhan NKRI, untuk kesejahteraan rakyat dan Indonesia menjadi contoh di negara-negara di dunia. "Harapan Prof. Dr. H. Husnan Bey Fananie, M," tanya wartawan media online ini. 

"Harapan saya setelah kita melalui cobaan wabah pandemi begitu luar biasa, mari kita mulai untuk bisa tumbuh dengan baik, ekonomi kita tumbuh, pemahaman sisial kemasyarakatan baik, di kalangan Rakyat Indonesia tumbuh toleransi lebih kuat, nilai-nilai kebersamaan, sehingga kita bisa menghadapi permasalahan bangsa Dan negara ini dengan baik, dengan tenang, tidak ada cheos, tidak ada keributan, masing-masing tidak merasa menang dan kalah, kita menang bersama, kita sama-sama membangun Rakyat Indonesia lebih baik, lebih sejahtera dan ini harus dipahami oleh seluruh komponen bangsa termasuk pemerintah, parlemen, para cindikiawan, ilmuwan, tokoh-tokoh masyarakat serta seluruh Rakyat Indonesia yang kita cintai bersama,"pungkas Prof. Dr. H. Husnan Bey Fananie, MA. Mansur Soupyan Sitompul.

Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Published by : DutaBangsaNews.Com
Copyright © 2006. - All Rights Reserved
Media Online :
www.dutabangsanews.com