Kota Medan Sumut-Media Online www.dutabangsanews.com I "SAYA senang, Bung Surya dari Maligi, Ranah Pasisie, Pasaman Barat, terus aktif dalam dunia konservasi wabil khusus penyu. Hari ini postingannya tentang penyu belimbing. Langka dan dilindungi. Pertanyaan yang menggelitik : Kapan penyu sisik terakhir mendarat di Maligi,"? demikian kata Dr. Ir. H. Hamzah Lubis, SH., M. Si
Pasti saya tidak tau ucapnya. Mungkin ada data pada Dinas Lingkungan Hidup, BKSDA atau dinas perikanan? Tapi maaf, yakin tidak ada.
Hari ini, dua tahun lalu, rupanya (!) Ia juga mempublis konservasi penyu. Waktu itu menjadi nara sumber kegiatan DKP Pusat. Materi: transplantasi terumbu karang. Untuk perakteknya ke Pulau Berhala, Serdang Bedagai. Kegiatannya adalah melepas tukik penyu dan peraktek transplantasi terumbu karang.
"Jujur, saya iri pada aktivis konservasi penyu seperti adinda Sikumbang di Pasar Sorkam (Tapteng) dan Bung Surya di Maligi. Sukur, di Sorkam telah dapat bantuan ratusan juta rupiah, mudahan di Maligi menyusul. Saya, kendati S2 dan S3 lingkungan, saya malu menyebut diri aktivis lingkungan. Belum berbuat apa-apa di banding yang dua ini,"ucap Aktivis Lingkungan Dr. Ir. H. Hamzah Lubis.
Bagaimanapun, penyu punya hak hidup dari Tuhan, sebagaimana manusia juga punya hak hidup dari Tuhan. Hanya kadang, manusia "merasa" seperti Tuhan, menentukan hak hidup penyu. Ingatlah, semua ini akan dipertanggungjawabkan. Salam lestari...*
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !