Apa Yang Diraih Kepala Sekolah SDN Pondok Terong 3 Kota Depok H. M. Syaroni, S. Pd Berkat Dua Orang Perempuan Tangguh Dan Perempuan Hebat Dalam Hidupnya

Kelurahan Pondok Terong-Media Online www.dutabangsanews.com I KEHANGATAN bersama keluarga di masa lalu memang sebuah momen yang tidak terlupakan, sebuah momen bahagia, sebuah memori kehidupan yang indah sepanjang masa. Saat itu, bagaimana rasa cinta dan kasih sayang seorang mama, emak, ibu atau umi kepada anak-anaknya, tidak pilih kasing ke semua anak-anaknya, begitulah rasa cinta dan kasih sayang seorang mama, emak, ibu atau umi kepada semua anak-anaknya. Sejak lahir seorang anak diurus dan dibesarkan oleh kedua orang tua terutama mama, emak, ibu atau umi, sampai-sampai orang tua rela menjaga anak-anaknya dari gigitan nyamuk, kendati rasa ngantuk dialami orang tua, tetapi. Hal itu tidak dihiraukannya demi anak-anaknya tidur pulas. Begitulah dahsyatnya rasa cinta orang tua kepada anak-anak mereka, saat anak-anak tersebut masih bayi.

Adalah Kepala Sekolah SDN Pondok Terong 3 Kelurahan Pondok Terong H.M. Syaroni, S. Pd, masa lalunya begitu indah dan bahagia bersama kedua orang tua dan saudara-saudara kandungnya. Beliau mengatakan, kalau berbicara sosok kedua orang tua terutama Umi (H.M. Syaroni, S. Pd menyebut Umi ke ibunya). Bagi beliau Uminya adalah sosok perempuan tanggung dan hebat, bagaimana tidak. Uminya mampu mendidik 12 orang anak-anaknya menjadi orang yang baik dan berbakti kepada orang tua. Tetapi kini, hanya doa yang bisa disampaikan, doa yang bisa dikirim kepafda kedua orang tuanya dan saudara kandung H.M. Syaroni, S. Pd yang telah mendahului Kerahibaan Sanh Khaliq Allah SWT. Inilah Humant Inters Sosok H.M. Syaroni, S. Pd disampaikan beliau ke Wartawan Tabloid DUTA BANGSA dan Media Online www.dutabangsanews.com.

M. Syaroni kecil masih mengingat bagaimana beliau menjalani masa kecilnya begitu indah saat bermain dengan saudara-saudara kandung dan teman-temannya, tetapi pada sore hari tiba ia bersama saudara kandungnya dan teman-temannya harus siap-siap untuk pergi mengaji, ke-esokan paginya sekolah. Begitulah rutinitas M. Syaroni kecil saat ia bersama keddua orang tua serta 11 orang saudara kandungnya.

“Keadaan keluarga ketika saya masih kecil adalah keluarga sederhana, ayah saya bekerja sebagai tukang bangunan, dipanggil orang ketika ingin membangun rumahnya, ayah saya sering diundang untuk hal-hal demikian. Di sisi lain, untuk membantu ekonomi keluarga, Ummi ketika itu berpikir agar stabilitas ekonomi keluarga tetap bertahan dan berjalan, Ummi melakukan terobosan dengan berjualan jenis jualan kelontongan untuk membantu ekonomi keluarga, Alhamdulillah. Kami sekeluarga 14 orang bersama orang tua, tetap menjalani hidup dan kehidupan ini dengan baik dan selalu bersyukur kepadaNya Allah SWT,”demikian kata Kepala Sekolah SDN Pondok Terong 3 H.M. Syaroni, S. Pd kepada Wartawan Tabloid DUTA BANGSA dan Media Online www.dutabangsanews.com bertempat di SDN Pondok Terong 3 Kelurahan Pondok Terong Kecamatan Cipayung Kota Depok Jawa Barat. Kemarin Rabu 3/2-2021.

Di samping perempuan hebat dan perempuan tangguh yaitu Ummi yang selalu menyintai dan membesarkannya dengan kasih sayang sepenuh jiwanya, bahkan. Se-ekor nyamukpun tidak boleh singgah di kulitnya yang halus ketika H. M. Syaroni kecil masih bayi dan hingga remaja. Dalam perjalanannya cinta dan kasih sayang Ummi tetap melekad setiap langkah kakinya, tentu begitulah kapasitas cinta orang tua kepada anaknya. Setelah M. Syaroni remaja dan memasuki remaja, saatnya beliau harus memikirkan pendamping hidup,

Ummi berperan besar mengenalkannya dengan seorang gafdis cantik dan menawan. Jodoh tidak akan kemana, akhirnya dua sejoli mengucapkan ikran suci dalam ucapan akad nikah serta berjanji membangun mahligai rumah tangga yang dimuliakan Allah SWT. Dari pernikahan H. M. Syaroni, S. Pd bersama istri tercinta dikaruniai tiga orang anak, buah cinta mereka dalam mahligai rumah tangga mereka hari ini, besok dan ke depan.

Dalam kesehariannya M. Syaroni kecil dalam menjalani sekolah sehari-hari menurutnya, sekolah beliau selalu tersendat-sendat, termasuk pembayaran sekolah. Maklumlah, keluarganya banyak. Tentu, penghasilan orang tua harus dibagi kepada kebutuhan sehari-hari hingga kebutuhan sekolah anak-anaknya 12 orang tersebut. Dengan demikian, untuk menutupi kebutuhan sehari-hari, terkadang kebutuhan para anak-anaknya kerab “terganggu” karena semua anak-anaknya sekolah, tentu butuh biaya pendidikan dan jajan sekolah mereka.

“Sewaktu saya masih kecil kehidupan kami sekeluarga bahagia, dalam hal makan. Kami berkecukupan, bisa makan dengan baik karena itu tadi, ekonomi keluarga dibackup Ummi saya dan ketika saya memulai sekolah di MI Arrahman 6 tahun dan PGA dua tahun, saya pindah ke SMP 3 tahun setengah, SPG Depok dan D-2 UT serta S-1,”ujar H.M. Syaroni, S. Pd.

M. Syaroni remaja ketika bertekad untuk ke depan hidupnya lebih baik lagi dari orang tua, demikian juga tekadnya untuk meraih pendidikan, beliau juga ketika itu bertekad untuk meraih pendidikan yang baik, pendidikan yang maju yaitu seorang sarjana. Dan tekad M. Syaroni remaja adalah ia harus bisa berdiri di kaki sendiri, tegak dan kuat dengan kaki sendiri, dalam arti mandiri.

Tuhan YME, Allah SWT mendengar tekad dan doa-doanya, jadi pada saat memulai keliah D_2 dan sampai ke jenjang S-1 M. Syaroni remaja kuliah dengan biaya sendiri. Tekad dan kemauannya menghasilkan sebuah prestasi gemilang. Saat diwisuda sebagai sarjana, M. Syaroni remaja mempunyai hak di belakang namanya tertera gelar akademis Sarjana Pendidikan atau S. Pd. Memang sih, kerja keras yang dilakukan seseorang tidaka akan membohongi hasil.

“Dalam hal keinginan dan cita-cita saya ketika masih sekolah adalah, saya ingin menjadi tenaga pendidik, itu memang sesuatu yang menjadi hasrat dan keinginan saya untuk tetap menjadi guru, karena sejak remaja dan anak muda saya sudah memulainya dengan mengajar mengjai anak-anak di lingkungan rumah,’ungkap H. M. Syaroni, S. Pd.

Di sisi lain M. Syaroni remaja ketika itu kesehariannya kerab mengembala kambing miliknya, karena. Rujukannya adalah Nabi Muhammad SAW sejak kecil Nabi Muhammad mengembala kambing. Beliau juga berdagang dan memimpin ummat, setelah kambing-kambing tersebut besar M. Syaroni menjual kambing-kambing tersebut untuk biaya sekolah dan kuliah kelak. Kini. Di usianya sebagai sosok kepala sekolah, tetapi di rumah berbeda. Karena, di lingkungan rumah H. M. Syaroni, S. Pd memimpin ummat, tidak itu saja beliau juga sebagai tokoh masyarakat. H. M. Syaroni, S. Pd saat berada di rumah sering diundang warga berkaitan dengan syiar agama. Bahkan, dalam melaksanakan sholat berjamaah H. M. Syaroni, S. Pd sering didaulat sebagai Imam saat melaksanakan sholat lima waktu.

Betapa sayangnya Allah SWT kepada sosok H. M. Syaroni, S. Pd, saat itu ketiak beliau masih remaja, beliau sering mengantarkan tetangganya untuk menunaikan ibadah haji. sering bergumam dalam hati kapan ia bisa menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci Mekah Al Myukarramah dan Madinah Al Munawarah. Alhamdulillah, dengan Ijin Allah H. M. Syaroni, S. Pd diundang Allah SWT untuk datang ke Tanah Suci untuk melaksanakan ibadah haji. Demikian juga saat masih sekolah di MI M. Syaroni,kecil sering mempelajari tentang danau terbesar di Indonesia yautu Danau Toba di Sumatera Utara. Tuhan YME, Allah SWT mengijinkannya untuk melihat dari dekat danau bterbeesar di Indonesia tersebut yaitu Danau Toba saat itu bersama para sekolah Sekota Depok melakukan anjang sana ke Sumatera Utara, karena. Sudah berada di Sumut tidak ada salahnya untuk meninjau dari dekat yaitu Danau Toba. Jadi, banyak keinginan dan harapan H. M. Syaroni, S. Pd yang tercapai dan dikabul;kan Allah SWT.

Kini bersama istri tercinta dan anak-anaknya H. M. Syaroni, S. Pd menjalani hidup lebih baik lagi, bahagia bersama keluarga tercinta. Untuk mengnang ummi sebagai orang tua tercinta H. M. Syaroni, S. Pd sering mendoakan kedua orang tuanya kepada Allah SWT agar kedua orang tuanya ditempatkan di tempat yang indah yaitu Jannahnya Allah SWT yaitu Surga. Mansur Soupyan Sitompul.