Rantau
Prapat Labuhanbatu-KECENDRUNGAN kaum
perempuan memandang dan terjun ke dunia politik, angkanya bergerak naik. Hal
ini bisa dilihat dari jumlah kuota perempuan 30% saat partai politik melakukan
penjaringan kepada calon anggota legislatif baik di DPR RI, DPRD provinsi, DPRD
kabupaten dan DPRD kota. Di sana terlihat rata-rata partai politik memenuhi
kuota perempuan dalam hal keterwakilan perempuan di legislatif.
“Saya melihat dan memantau kaum
perempuan di Labuhanbatu ini memang ada beberapa orang yang muncul ke
permukaan, tapi. Tidak seperti yang kita inginkan, karena di antara mereka ini hanya
“bermain” di tataran atas saja, nyaris mereka itu jarang turun ke bawah, ke
tengah masyarakat, sehingga banyak masyarakat di Kabupaten Labuhanbatu ini
tidak mengenal mereka,”demikian kata Anggota DPRD Kabupaten Labuhanbatu Hj. Ellya
Rossa Siregar, S. Pd., MM kepada Wartawan Tabloid DUTA BANGSA dan Media Online
www.dutabangsanews.com bertempat di kediamannya Rantau Prapat Kabupaten
Labuhanbatu Provinsi Sumatera Utara.
Saat ini gawean Hj. Ellya Rossa di Labuhanbatu adalah mengembangkan
Organisasi Golkar melalui GOW, di mana di GOW ini terdapat 14 organisasi
perempuan ada di dalamnya, dan para pengurus maupun anggota Organisasi GOW ini
mempercayakan dirinya sebagai ketua. Jadi, aktivitas akhir pekan Hj. Ellya
Rossa kerab berkunjung ke berbagai kecamatan di kabupaten ini menyosialisasikan
misi-misi maupun menyangkut tentang perempuan.
“Ada kesan kaum perempuan di
Labuhanbatu ini “enggan” terjun ke dunia politik,”tanya wartawan media ini.
“Menurut pendapat saya berbagai faktor
menyelimutinya salah satunya adalah faktor ekonomi, ada menyangkut tentang
tidak adanya ijin dari suaminya untuk menggeluti dunia politik, bahkan ada juga
yang malas dan ngak mau tahu tentang dunia politik, tetapi. Di DPRD kabupaten
Labuhanbatu Provinsi Sumatera Utara saat ini ada 14 orang kaum perempuan dari
berbagai partai, dari berbagai fraksi,”tutur Hj. Ellya Rossa Siregar.
Tetapi, menurut Hj. Ellya Rossa
Siregar tdiak semua kaum perempuan di kabupaten ini mengenal wakil mereka yang
perempuan saat ini berada di DPRD Labuhanbatu, tetapi. Untuk dikenal masyarakat
atau mau turun ke bawah berkumpul ke tengah masyarakat, ada sebuah stigma bahwa
kalau anggota dewan turun tentu ada apa-apanya, dalam hal ini uang. Jadi,
masyarakat juga seolah-olah anggota dewan yang datang ke mereka akan memberikan
uang ke mereka. Padahal, belum tentu. Bisa saja anggota dewan tersebut datang
ke tengah masyarakat ingin menyapa dan ingin lebih dekat dengan mereka.
Padahal, kaum perempuan di Labuhanbatu
pendidikan mereka banyak sudah di antara mereka berada di jenjang SLTA, bahkan
tidak sedikit yang mengecap pendidikan tinggi dan meraih gelar sarjana. Tetapi,
kaum perempuan di Labuhanbatu lebih banyak tidak melirik dunia politik. Tetapi,
menurut pendapat Hj. Ellya Rossa Siregar hal itu merupakan wilayah privasi kaum
perempuan Labuhanbatu, bahwa mereka tidak berminat, tidak berniat, tidak mau
melirik dunia politik atau terjun ke partai politik. Mansur Soupyan Sitompul.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !