Headlines News :
::::::>>> www.DutaBangsaNews.com Membangun Kinerja Anak Bangsa <<<::::::
Home » , » Sosok Presiden RI Ke 6 Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono Dimata Dr. H.M.S. Kaban, SE., M. Si Mantan Menteri Kehutanan RI

Sosok Presiden RI Ke 6 Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono Dimata Dr. H.M.S. Kaban, SE., M. Si Mantan Menteri Kehutanan RI

Written By mansyur soupyan sitompul on Senin, 22 Maret 2021 | 19.50


Kota Bogor–Media Online www.dutabangsanews.com I PRESIDEN RI Ke 6 Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) adalah sosok pemimpin berkelas negarawan. Saat beliau memimpin negeri ini kehidupan masyarakat berjalan nyaris tanpa gejolak, kalaupun ada aksi-aksi demontrasi hanya bersifat dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara, yang selalu diingat masyarakat terhadap Presiden SBY adalah, harga-harga bahan pokok terjangkau, masyarakat hidup dalam suasana harmonis, satu hal yaitu. Saat aksi demontrasi di lapangan tidak ada para demontran ditangkap polisi semua mengalir tanpa ada yang tersakiti. Bagaimana pandangan mantan Pembantu Presiden Dr. H.M. S. Kaban, SE., M. Si mantan Menteri Kehutanan RI terhadap sosok mantan Presiden RI SBY.

“Pak SBY adalah sosok seorang Perwira Tinggi TNI AD, saat beliau menjabat Kasospol Mabes TNI, saat itu pula saya mengenal Pak SBY dengan dekat, kecerdasan, cara berpikir sangat sisitematis, punya argumentasi beruntut, kemudian dapat memberikan jawaban-jawaban argumentatiif rasional, di mana argumentatif tersebut bisa diterima akal sehat, tampilan beliau itu memukau, tidak salah kalau dikatakan Pak SBY Perwira Tinggi TNI cara berpikirnya cemerlang, menimbulkan satu prospektif, bahwa tifikal dan sosok seperti beliau ini adalah sosok pemimpin dibutuhkan bangsa dan negara ini,”demikian kata mantan Menteri Kehutanan RI Dr. H. M. S. Kaban, SE., M. Si kepada Wartawan Tabloid DUTA BANGSA dan Media Online www.dutabangsanews.com bertempat di kediamannya yang hijau dan asri di Kota Bogor Jawa Barat.

Beberapa kali ada pertemuan dengan kalangan mahasiswa ucap H.M. S. Kaban, saat itu

H.M. S. Kaban menjabat pembantu rektor III di sebuah PTS, juga ada pertemuan dengan Kasospol TNI SBY membahas tentang situasi, kondisi nasional, H.M. S mengatakan, kalaulah ada beberapa jenderal seperti SBY Indonesia akan menjadi negara hebat, kalau rekaman itu ada begitulah pernyataan H.M.S Kaban. Setelah beliau menjadi Presiden RI beliau teruji dengan jabatannya. Artinya, SBY menunjukkan sosok seorang perwira yang memiliki kapasitas dan integritas.


“Nampak kalau beliau itu adalah sosok perwira tinggi rajin membaca, saat itu ada pemilihan calon Presiden RI tahun 2004, ketika itu Bang Yusril Ihza Mahendra bertanya siapa calon Presiden RI yang akan diusung Partai Bulan Bintang (PBB), saya langsung spontan menjawab, paling tepat itu adalah SBY diusung PBB, walaupun banyak teman-teman di DPR RI maupun di Komisi IX DPR RI ketika saya mengatakan SBY cocok menjadi Presiden RI, banyak mereka ketawa, mereka menganggap tidak mungkin SBY karena beliau berasal dari militer,”ungkap H. M.S. Kaban mantan Ketua Umum DPP Partai Bulan Bintang.

Dari sisi keagamaan ujar H. M.S. Kaban kalau kita melihat zaman Soeharto yang namanya persoalan agama agak sensitif, tapi. SBY dari sisi agama beliau welcome, jadi konsep umaro dan ulama harus tetap bersinergi begitulah dalam pikiran SBY ketika itu tentu sebuah pikiran yang pas. Bagaimana yang namanya umaro dan ulama jangan berpisah, tapi. Harus saling isi mengisi dalam kehidupan bernegara. Jadi, ada satu keistimewaan beliau di sisi lain argumentasinya bagus dalam mengartikulasi dengan orang menerima serta keseimbangan umaro dan ulama.


“Ketika PBB mengusung Pak SBY bersama PKPI banyak orang berpikiran tidak mungkin SBY menjadi Presiden RI, ternyata pemilihan presiden dan wakil presiden dua putaran. Harusnya di Indonesia calon Presiden RI itu harus banyak, supaya terjadi proses pemilihan rasional, sekaligus melihat kapasitas,”tutur H. M.S Kaban juga Deklarator KAMI bersama tokoh-tokoh nasional lainnya.

Dua putaran pemilihan Presiden RI zaman SBY menarik dalam proses demokrasi ujar H.M.S. Kaban, tapi. Demokrasi itu memang mahal, itu sebuah resiko pilihan kita. Di sisi lain sosok SBY adalah sosok orang orang menguasai masalah, menguasai persoalan yang dihadapi dan mau mendengar pendapat-pendapat orang lain serta beliau bisa membikin kesimpulan-kesimpulan dan dari kesimpulan itu ada sebuah arahan-arahan atau dairektion yang harus dilaksanakan. Perjalanan kabinet pada periode pertama sangat dinamis. Partisipasi dan kritik, bully luar biasa, ditujukan ke SBY dialamatkan kepada pemerintah saat itu. Tapi, beliau tetap tegar meresponnya.


Di sisi lain dalam arahannya kepada seorang menteri yang bersangkutan ujar H.M. S Kaban, misalnya tegakkan hukum dan bagaimana cara menegakkannya, SBY memberikan contoh walaupun setelah itu nanti ada komprominya, itulah sosok pemimpin yang dibutuhkan negeri ini. Persoalan ada kelemahan-kelemahan yang namanya manusia mana ada yang sempurna. Tapi, dalam kelemahan itu ada sebuah keunggulan-keunggulan yang menunjukkan kapasitas kepemimpinan. Jadi, setiap ada masalah yang dihadapi SBY selalu melibatkan pembantu-pembantunya baik yang di dalam struktur maupun yang di luar struktur. Dengan demikian argumentasi-argumentasi tersebut bisa diterima akal sehat dan oke.

“Saat SBY menjabat Presiden RI saat itu banyak aksi-aksi demo bahkan aksi demo tersebut di luar batas kewajaran, seperti di DPR RI Senayan tapi. SBY tidak marah dan para pendemo tersebut tidak ditangkap polisi,”tanggapan Anda.

“Pada waktu ada aksi-aksi demo seperti itu kita tahu kok siapa aktivis di belakangnya, kita saja gemes melihat aksi demo dengan tidak wajar itu, tapi beliau meresponnya dengan senyum,”kata H.M. S. Kaban.

“Kenapa bisa seperti itu,”tanya wartawan media ini lagi.

“Karena Pak SBY memliki visi kepemimpinan, Pak SBY memahami bagian demokrasi yang harus dijaga, tapi. Aksi demo-demo itu adalah bagian dari ekspresi demokasi, tetapi siapa yang tidak mangkel presiden diperlakukan seperti itu, di sisi lain beliau biasa saja dan meresponnya dengan elegan, pertanyaannya kenapa hal itu bisa terjadi. Karena saya ulangi lagi Pak SBY memiliki kepemimpinan yang matang, leadershif yang matang, visi pemahaman keilmuan mumpuni. Jadi menjadi Presiden RI itu bukan hanya sekedar popular, tapi harus cerdas,”jelas H. M.S Kaban.


Untuk itu ucap H.M.S Kaban lagi, Pemimpin Indonesia itu harus cerdas, punya komitmen moral atau nilai dan mendapat dukungan. Kalau sekarang jor-joran orang memberikan dukungan sehingga semua lini ingin dikuasai. Tapi, kecerdasan tidak ada, akhirnya memimpin sebuah negeri tanpa ilmu. Di sisi lain SBY beliau itu mengerahkan ilmu yang beliau miliki untuk mengelola bangsa sebesar ini. Lihat bagaimana sosok Jusup Kalla, semua masalah yang ada di negeri ini ketika ditangani beliau semua selesai sesuai cara berpikir Jusup Kalla. Dan SBY mempercayakan itu pada Jusup Kalla.

Artinya ungkap H.M.S. Kaban, semua pembantu presiden diberikan kesempatan untuk membuat kebijakan, lihat saja Kehutanan. Illegal logging beliau suppor, gerakan penanaman pohon dia suppor, kita gelar pertemuan internasional di Indonesia beliau juga mendukung dan pertemuan tersebut terjadi beberapa kali dilaksanakan. Jadi, semua diberikan kesempatan untuk menerjemahkan apa yang diinginkan Presiden RI kepada para pembantunya.

“Wartawan media ini bertanya lagi ke H.M.S. Kaban, selama berinteraksi dengan SBY sebagai Presiden RI apakah pernah dibuat sakit hati atau tersinggung atas perlakuan SBY,”tanya wartawan media ini lagi.

“Lima tahun saya menjadi Pembantu Presiden RI Pak SBY suasana happy, ada ketegangan saat itu kebakaran hutan dan kritik internasional, bagaimana cara harus diatasi Pak SBY memberikan arahan, begitu juga waktu menghadapi bencana tsunami seluruh para menterinya ambil langkah sesuai dengan job masing-masing, selama lima tahun yang namanya Kehutanan dengan Pak SBY sangat mesra,”ungkap mantan Menteri Kehutanan RI Dr. H. M.S. Kaban, SE., M. Si. Mansur Soupyan Sitompul.
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Published by : DutaBangsaNews.Com
Copyright © 2006. - All Rights Reserved
Media Online :
www.dutabangsanews.com