Headlines News :
::::::>>> www.DutaBangsaNews.com Membangun Kinerja Anak Bangsa <<<::::::
Home » » Koster Ungkap Data Penumpang KMP Yunicee, Manifes 57 tapi Korban 59 Orang

Koster Ungkap Data Penumpang KMP Yunicee, Manifes 57 tapi Korban 59 Orang

Written By mansyur soupyan sitompul on Rabu, 30 Juni 2021 | 14.42

 


Denpasar, dutabangsanews.com I Data jumlah penumpang KMP Yunicee yang tenggelam di Selat Bali masih simpang siur hingga saat ini. Jumlah penumpang di manifes kapal tercatat ada 57 orang, tapi korban yang sudah ditemukan ada 59 orang.

"Yang sudah ditemukan sementara data sementara totalnya 59, meninggal 6, 53 dalam keadaan selamat," ujar Koster di Denpasar, Rabu (30/6/2021).

Dari 59 korban ditemukan, 6 orang meninggal dan 3 orang selamat dibawa ke Pelabuhan Gilimanuk, Bali. Sedangkan sisanya dibawa ke Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi.ad

Meski jumlah korban yang ditemukan telah melebihi data manifes kapal, belum semua korban bisa dievakuasi oleh tim gabungan. Tim SAR masih mencari sejumlah korban yang diduga hilang saat kejadian.

Koster mengungkapkan, data yang ada memang menunjukkan ada selisih antara yang tercatat dan jumlah yang ditemukan yang selamat maupun yang korban meninggal.

"Jadi artinya beda antara jumlah yang masuk dalam manifest dengan fakta yang sesungguhnya," tutur Koster.

Sementara itu Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali I Gde Wayan Samsi Gunarta mengungkapkan kapal feri, termasuk KMP Yunicee, jadi salah satu moda transportasi yang sulit dikontrol.

"Kalau kita lihat rumitnya sistem transportasi, itu yang paling repot itu sebenarnya jalan. Jalan itu kita tidak pernah bisa melakukan kontrol dengan baik. Kemudian yang kedua penyeberangan pendek seperti ini," katanya di kantor Gubernur Bali, Rabu (30/6).

"Ini penyeberangan (pendek) dan dia sifatnya seperti jembatan, jadi feri. Dengan sistem feri ini orang terbiasa untuk berlalu lintas. Karena sudah biasa bolak-balik, kadang-kadang hanya bilang, 'Pak, izin ikut'," imbuh Samsi.

Oleh karena itu, Samsi menilai masyarakat harus disadarkan agar melakukan penyeberangan pendek melalui jalur resmi. Mereka harus membeli tiket dan menyeberang dengan kapal menjamin mereka untuk mendapatkan asuransi yang memadai.

"Jadi kita harus dorong itu supaya mereka jangan kayak begitulah (tidak dengan jalur resmi). Perilaku kayak begitu kan kadang-kadang petugas juga serbasalah segala macam. Nah, kita bukan berarti menutup mata soal itu," kata dia.RED

Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Published by : DutaBangsaNews.Com
Copyright © 2006. - All Rights Reserved
Media Online :
www.dutabangsanews.com