Kelurahan Rangkapan Jaya Baru Kota Depok-Media Online www.dutabangsanews.com I PEMERINTAH Kota Depok telah meresmikan bahwa tanggal 4 Oktober 2021 adalah dimulainya pembelajaran tatap muka terbatas atau PTMT, hal ini disambut baik dan gembira kepala sekolah, para guru, siswa-siswi, orang tua, wali murid. Karena, hampir selama dua tahun belajar daring atau PJJ dari rumah. Rasa bosan serta tidak semangat belajar dialami siswa-siswi baik SD, SMP, SMA. Kini, belajar tatap muka antara guru dan murid sudah berjalan selama sebulan. Kelihatannya, belajar tatap muka tersebut berjalan baik dan semangat terlihat dari wajah anak-anak yang mau masuk kelas, ketika mereka sudah mencuci tangan dan masker tetap dikenakan.
"Syukur Alhamdulillah, bahwa PTMT ini sudah berjalan, sudah berlangsung selama satu bulan, dari masa peralihan dari Belajar dari rumah ke PTMT kami di SDN Rangkapan Jaya Baru Bersyukur Kepada Allah YME, kami juga mengatur jadual siswa-siswi untuk belajar tatap muka di mana siswa-siswi belajar selama dua kali dalam seminggu, selama empat jam satu hari, sisanya tetap belajar dari rumah melalui daring atau PJJ,"demikian kata Kepala Sekolah SDN Rangkapan Jaya Baru Sumyati, M.Pd kepada Wartawan Tabloid DUTA BANGSA dan Media Online www.dutabangsanews.com bertempat di SDN Rangkapan Jaya Baru Kecamatan Pancoran Mas Kota Depok Jawa Barat. Hari ini Kamis 04-11-2021.
Kepala Sekolah SDN Rangkapan Jaya Baru Sumyati, M. Pd berucap, dengan adanya wabah pandemi ini, hikmah yang bisa kita petik salah satunya adalah, kita mengajari, menanamkan karakter kepada siswa-siswi, artinya. Ada hal-hal yang harus dipatuhi yaitu protokol kesehatan, disiplin terutama. Lihat saja bagaimana seorang siswa-siswi mulai berangkat dari rumah sudah memakai masker, masuk gerbang sekolah dengan diceck suhu tubuh, masuk halaman sekolah mencuci tangan, sampai di dalam kelas menjaga jarak satu siswa dengan siswa lainnya. Sampai anak-anak keluar kelas saat akan meninggalkan sekolah kembali cuci tangan. Tentu, penanaman disiplin bagi siswa-siswi sangat menempa pribadi mereka dalam hal mentaati aturan dan peraturan yang sudah diterapkan di sekolah.
"Kami dari SDN Rangkapan Jaya Baru, berharap tidak ada kasus baru, tidak ada farian baru saat belajar tatap muka ini digelar, dengan demikian. Dengan Ijin Tuhan YME, Allah SWT di awal Bulan Januari 2022, semoga tidak ada lagi wabah pandemi ini, dengan demikian kita bisa melakukan belajar tatap muka dengan penuh, tanpa ada lagi pembatasan, semoga Allah SWT mewujudkan impian, keinginan kita bersama,"ujar Sumyati, M. Pd.
Selama dua tahun terakhir ini tutur Sumyati, M. Pd para siswa-siswi merasa jenuh, karena yang dihadapi itu lagi, itu lagi. Bayangkan, dulu guru melarang anak-anak main hape, sekarang malah wajib mereka menggunakan hape. Begitu juga orang tua, wali murid dan guru mereka merasa jenuh dengan keadaan belajar dari rumah ini. Tetapi, beban guru yang lebih berat, karena. Tidak menilai langsung, harus mengkoreksi, timbul lagi masalah yaitu, para siswa-siswi saat dimulai pelajaran quota hapenya tidak ada, jadi pada pukul 12.00 baru mengirimkan pekerjaan rumah mereka, begitu juga saat belajar via zoom dilakukan, satu hape digunakan untuk tiga orang anak, belum lagi hapenya dibawa pergi orang tua untuk pekerjaan mencari nafkah. Yah, itulah dinamika kisah perjalanan pendidikan belajar di rumah di masa wabah pandemi.
"Harapan Anda saat belajar tatap muka terbatas ini,"tanya wartawan media ini.
"Harapan saya, kita berdoa kepada Allah SWT, semoga dengan IjinNya wabah pandemi ini hilang dan pergi dari tempat dan lingkungan kita, hingga negeri ini Wabah Pandemi ini hilang dan dinyatakan pemerintah secara resmi bahwa kita sudah bebas dari wabah pandemi,"ujar Kepala Sekolah SDN Rangkapan Jaya Baru Sumyati, M.Pd. Mansur Soupyan Sitompul.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !