Headlines News :
::::::>>> www.DutaBangsaNews.com Membangun Kinerja Anak Bangsa <<<::::::
Home » , » Mantan Dubes Indonesia Untuk Negara Ajerbaijan Prof. Dr. H. Husnan Bey Fananie, MA : Indonesia Ajerbaijan Dan Turky One Nation Three Country

Mantan Dubes Indonesia Untuk Negara Ajerbaijan Prof. Dr. H. Husnan Bey Fananie, MA : Indonesia Ajerbaijan Dan Turky One Nation Three Country

Written By mansyur soupyan sitompul on Jumat, 18 Februari 2022 | 08.14


Kelurahan Gandul Kota Depok-Media Online www.dutabangsanews. com I SAAT Menjabat Duta Besar Indonesia untuk Negara Ajerbaijan Prof. Dr. H. Husnan Bey Fananie, MA bukan tipikal sosok orang yang "Betah"  di belakang meja, beliau lebih memilih lebih banyak di luar, tentunya. Semua tugas-tugas kediplomatikan sudah dikerjakannya dengan baik dan benar. Setelah itu beliau lebih banyak berinteraksi dengan pejabat di Baku Ajerbaijan, dengan tokoh masyarakat, dengan tokoh akademisi, dengan para ilmuan, dengan publik di sana, dengan lapisan Rakyat Ajerbaijan. Seperti apa yang dikatakan Prof. Dr. H. Husnan Bey Fananie, MA benar adanya. Beliau mengatakan, semakin  banyak beliau mengenal dirinya, semakin banyak pula orang di Ajerbaijan yang kenal dengan Indonesia. 

"Dalam keseharian saya tidak banyak berada di Kantor KBRI Baku Ajerbaijan, saya keliling. Saya pergi dan bertemu dengan para wartawan, saya bertemu dengan tokoh-tokoh Ormas di sana, saya juga bertemu dengan para tokoh universitas, dengan rektor, dosen dan mahasiswa, bahkan. Saya ikut mengejar dan menjadi dosen di sebuah universitas di mana di universitas tersebut ada Indonesia Centernya, juga saya bertemu dengan komunitas olahragawan, para tokoh seni, seniman, musikus, budayawan, saya berusaha untuk bertemu dengan mereka, memberikan pengetahuan atau informasi kepada mereka bahwa ada sebuah Negeri Terletak Di Asia Tenggara Bernama Indonesia,"demikian kata mantan Duta Besar Indonesia untuk Negara Ajerbaijan Prof. Dr. H. Husnan Bey Fananie, MA kepada Wartawan Tabloid DUTA  BANGSA dan Media Online www.dutabangsanews.com bertempat di kediamannya di Bilangan Gandul Kecamatan Cinere Kota Depok Provinsi Jawa Barat. Hari Rabu 17 Februari 2022.


Prof. Dr. H. Husnan Bey Fananie, MA memperkenalkan Indonesia kepada lapisan Masyarakat Ajerbaijan dengan budaya dan teknologinya, memperkenalkan Indonesia dengan keragamannya, Indonesia dengan kemajuannya, jadi. Beliau menjelaskan dan memperkenalkan Indonesia kepada mereka. Beliau juga bertemu dengan para Menteri Kabinet Ajerbaijan di Baku, jadi. Ia berusaha setiap hari bagaimana bisa bertemu dengan orang Ajerbaijan. Tidak itu saja, beliau juga keliling ke berbagai daerah di Negara Ajerbaijan, bahkan. Beliau berusaha membuka akses bagaimana bisa ceramah di seluruh Universitas di Ajerbaijan. Ada 40 Universitas Ajerbaijan yang ia di sana memberikan ceramah di Universitas tersebut.

Bahkan Prof. Dr. H. Husnan Bey Fananie, MA, tahun 2016 beliau mendapatkan sebuah Gelar Duta Besar Tersohor, Tahun 2017 beliau mendapatkan gelar Ambassador Friend of media, hal ini bisa terjadi, karena. Kedekatannya dengan para wartawan di negara tersebut. Tahun 2018 beliau mendapatkan gelar Professor dari hampir semua universitas di Ajerbaijan. Tahun 2019 sebelum meninggalkan Ajerbaijan beliau mendapatkan sebuah Penghargaan Berupa The Best Ajerbaijan Award. Penghargaan tersebut seperti Bintang Mahaputera di Indonesia. 


"Karena saya terus aktif melakukan hubungan komunikasi dengan berbagai lapisan Masyarakat Ajerbaijan tentang hal-hal menyangkut Indonesia dan bagaimana hubungan Indonesia dengan Ajerbaijan." Ungkap Prof. Dr. H. Husnan Bey Fananie, MA yang juga Politisi PPP ini. 

Pada bulan September, Oktober setiap tahun ucap mantan Dubes RI untuk Negara Ajerbaijan Prof. Dr. H. Husnan Bey Fananie, MA, beliau membuat gawean acara besar, pagelaran besar bernama Indonesia Cuktural Fastival atau ICF. ICF ini adalah bertajuk pagelaran budaya, ekspo yang ada di Kaukakus terbesar dalam satu abat ini. Empat kali beliau menggelar event internasional tersebut berturut-turut, dimulai tahun 2016, 2017, 2918, 2019. Karena baru ini pertama kali Indonesia membuat pagelaran sebesar itu. 


Pagelaran tersebut mendapat dukungan dan sponsor dari Indonesia. Karena, beliau menghubungi para gubernur, bupati seluruh Indonesia agar kepala daerah di Indonesia mengirimkan delegasi di bidang seni budaya, mengirimkan barang komoditas ekspornya, tujuannya. Untuk memperkenalkan budaya dan perdagangan Indonesia. "Alhamdulillah, sebelum saya kembali ke Indonesia pada pertengahan tahun 2020, perdagangan kita naik hampir 600 persen, tahun 2015. Indonesia hanya meraih nilai nominal angka perdagangan ditataran 5-9 juta Dollar Amerika, pada tahun 2019 perdagangan kita melonjak mencapai angka nomial 89 juta US Dollar."ungkap mantan Dubes RI untuk Ajerbaijan Prof. Dr. H. Husnan Bey Fananie, MA. Cucu Pendiri Pondok Modern Gontor Ponorogo Jawa Timur. 

Ditambah lagi tutur Prof. Dr. H. Husnan Bey Fananie, MA, hubungan kita antar Ajerbaijan dan Indonesia begitu banyak, terutama di bidang pendidikan, perguruan tinggi, bidang ekonomi dan bidang budaya. Pertukaran budaya, ada suster city, juga ada brother city, antara kota-kota di Indonesia dengan kota-kota di Ajerbaijan. Begitu juga pertukaran para tokoh ilmuan, juga tokoh Seniman, hal sama juga pertukaran penelitian, risetriset kedua negara. Tentu, sebuah langkah kongkrit yang luar biasa. Tentu, hal ini menunjukkan bahwa kita sangat dihargai, Indonesia dihargai, Indonesia adalah bagian yang tidak pernah dilupakan oleh Negara-negara yang ada di Eropa Timur, berada di Laut Kaspia terutama Negara Ajerbaijan. 


Prof. Dr. H. Husnan Bey Fananie, MA adalah duta besar kedua di Ajerbaijan di Kota Baku, menjadi contoh bagi Negara-negara yang ada di Wilayah Kaukasus dan menjadi tauladan bagi semua duta besar untuk Negara-negara sahabat lainnya. Di mana yang dilakukan beliau selalu dubes di Ajerbaijan tetap melakukan tupoksinya seperti diplomasi politik, diplomasi budaya, diplomasi seni dan diplomasi olahraga, yang ia lakukan selama empat setengah tahun di Ajerbaijan. Alhamdulilkah, hasilnya nyata, hari ini kita banyak mendapat apresiasi dari Negara-negara Kaukasus terutama yang berhubungan dengan Ajerbaijan. 

Harus diingat ucap Prof. Dr. H. Husnan Bey  Fananie, MA, saat Ajerbaijan sedang konflik dengan Negara Armenia, Indonesia sangat aktif membantu dan mendorong pengakuan PBB melalui OKI, ASEAN dan Negara-negara non blok, tentang pengakuan Wilayah Nagorno-Karabakh sebagai wilayah resmi sejak 1994, direbut Rusia untuk Armenia, itu adalah Wilayah Resmi Ajerbaijan. Pengakuan ini diakui PBB hingga Ajerbaijan bisa merebut kembali wilayahnya.


"Presiden Ajerbaijan sangat berterima kasih dan sangat mengapresiasi kepada Indonesia dan beliau mengatakan kepada saya bahwa Ajerbaijan akan memberikan seluas-luasnya pintu untuk Indonesia berinvestasi di AjerbaijanAjerbaijan atau membangun kerjasama untuk mengirim ekspektasinya para ahli Indonesia untuk dikirimkan ke Wilayah Nagorno-Karabakh. Saat berkonflik Ajerbaijan dengan Armenia Indonesia paling aktif melobbi dunia untuk Kemerdekaan Negara Ajerbaijan. Semoga hal ini menjadi sebuah informasi baik buat Indonesia, jadi menjadi duta besar itu adalah orang yang memperkenalkan, yang mendorong Indonesia sebagai negara maju dan baik, dengan kata lain totalitas yang dilakukan Duta Besar RI di negara yang mereka ditempatkan."Ujar Prof. Dr. H. Husnan Bey Fananie, MA pernah kuliah di Pakistan ini. 


"Bagaimana pandangan Masyarakat Ajerbaijan terhadap Indonesia," tanya wartawan media ini. 
"Pemerintah Ajerbaijan, mereka sangat mengapresiasi Indonesia, mereka mengatakan Ajerbaijan dengan Turky adalah One Nation Country, tetapi. Sekarang ada Indonesia, Indonesia, Ajerbaijan dan Turky One Nation Three Country, dengan kata lain. Kendati Indonesia jauh di Negara Asia TenggaraTenggara,  tapi. Indonesia adalah bagian yang amat dekat dengan seluruh Rakyat Ajerbaijan. Kenapa, karena Ajerbaijan dalam segala hal, dalam konteks kemerdekaannya tahun 1991 dari Uni Soviet, Indonesia yang pertama memberikan dukungan Kemerdekaan Ajerbaijan. Dengan kata lain mereka sangat hormat kepada Indonesia, mereka sangat kagum kepada Indonesia, mereka melihat Indonesia sebagai negara multikultural terbesar di dunia, Masyarakat Ajerbaijan melihat Indonesia dengan etnis dan suku begitu banyak, tapi. Bisa bersatu dalam sebuah bingkai kebhinekaan dan hal itu menjadi contoh bagi mereka. 

"Ketika saya di Ajerbaijan saya menjadi tokoh dan bukan hanya sebagai duta besar, tapi. Mereka menjadikan saya sebagai tokoh multikultural juga sebagai duta besar, untuk itu. Beliau menyampaikan kuliahnya tentang multikultural, sebagai sebuah negara yang pluralis, bagaimana dalam berbagai etnis, suku bangsa dan agama, tapi. Kita bisa hidup bersama, bagaimana kita memadamkan idiologi negara, bagaimana kita memahamkan idiologi Keagamaan,"ungkap mantan Duta Besar Indonesia untuk Negara Ajerbaijan Prof. Dr. H. Husnan Bey Fananie, MA. Mansur Soupyan Sitompul.
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Published by : DutaBangsaNews.Com
Copyright © 2006. - All Rights Reserved
Media Online :
www.dutabangsanews.com