Saat Mantan Dubes Indonesia Untuk Negara Ajerbaijan Prof. Dr. H. Husnan Bey Fananie, MA Di Negara Tersebut Keberadaannya Sebagai Negarawan Dan Bangsawan

 

Kelurahan Gandul Kota Depok-Media Online www.dutabangsanews.com I MENJABAT sebagai duta besar di sebuah negara adalah sebuah pekerjaan mulia. Karena, duta besar adalah wakil dari sebuah negara, hadir di tengah-tengah negara yang ditugaskan untuk melakukan tugas-tugas diplomatik. Inikah yang dilakukan Duta Besar Indonesia untuk Negara Ajerbaijan Prof. Dr. H. Husnan Bey Fananie, MA. Kepada Wartawan Media Online www.dutabangsanews.com. Ia paparkan bagaimana kiprahnya di Negara Ajerbaijan. 

Prof. Dr. H. Husnan Bey Fananie, MA mengatakan, Masyarakat Indonesia di Ajerbaijan jumlahnya tidak banyak, hanya beberapa kelompok mereka salah satunya adalah bekerja di Kedutaan Besar KBRI, ada yang bekerja di perusahaan multi nasional di perusahaan minyak seperti Chevron dan di beberapa perusahaan-perusahaan asing, kebetulan eks Patriat Dari Indonesia atau orang-orang yang bekerja dari Indonesia mereka adalah para ahli, para ilmuan, teknokrat dan jumlah mereka tidak banyak, jadi. Kalau di total keseluruhan jumlah Masyarakat Indonesia di Negara Ajerbaijan berjumlah 120-130 orang.

"Selain itu mereka yang bekerja secara profesional di bidang pariwisata, di antaranya mereka yang direkrut sebagai tenaga-tanaga profesional di hotel-hotel berbintang, mereka sebagai manager, sebagai chef, juga ada sebagai terafis, di Ajarbaizan terkenal sekali Bali Spa, di hotel-hotel berbintang seperti di Hotel Vermon, Hilton dan Hotel berbintang lainnya di Ajerbaizan,"demikian kata mantan Duta Besar Indonesia untuk Negara Ajerbaijan Prof Dr. H. Husnan Bey Fananie, MA kepada Wartawan Tabloid DUTA BANGSA dan Media Online www.dutabangsanews.com bertempat di Kediamannya di Bilangan Kelurahan Gandul Kecamatan Cinere Kota Depok Provinsi Jawa Barat. Kemarin Hari Rabu 17 Februari 2022.

Dalam hal terafis Spa Bali tutur mantan Dubes Indonesia untuk Negara Ajerbaijan Prof. Dr. H. Husnan Bey Fananie, MA, kalangan perhotelan di Ajerbaijan mereka meminta orang-orang Spa Bali harus orang berasal dari Bali. Mereka dikontrak secara berkala ada dua tahun, tiga tahun. Untuk mahasiswa WNI kuliah di Ajerbaizan jumlahnya di tataran 15 orang, kehidupan di Negara Ajerbaijan seperti halnya kehidupan masyarakat di Eropa, mereka hidup berkelompok, mereka tinggal di apartemen, asrama.

Di sisi lain ucap Prof. Dr. H. Husnan Bey Fananie, MA, ada juga WNI di Ajerbaijan mereka bekerja sebagai penterjemah, ilmuan, mereka tinggal di beberapa tempat di negara tersebut. Artinya, kendati jumlah WNI di negara relatif tidak banyak, tetapi bisa mewarnai, bisa memberikan warna,  mereka juga mewakili Indonesia di negara tersebut. 

"Saya sebagai Duta Besar Indonesia untuk Negara Ajerbaijan, tentu. Keberadaan dan posisi saya di Ajerbaijan bukan hanya sebagai birokrat, keberadaan saya di Ajerbaijan sebagai seorang negarawan, karena saya mewakili negara, saya juga seorang bangsawan karena saya mewakili Bangsa Indonesia, saya mewakili seluruh Rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote, jadi. Saya mewakili suku-suku bangsa yang ada di Indonesia, baik agama dan seluruh komponen Rakyat Indonesia, jadi. Saya mewakili bangsa dan negara, tentu apa yang saya lakukan di sana posisi saya sebagai bapak bangsa, saat saya di sana (Ajerbaijan red), saya harus banyak berkenalan dengan orang banyak, karena. Orang berkenalan dengan saya tentu orang juga akan berkenalan dengan Indonesia."ungkap Prof. Dr. H. Husnan Bey Fananie, MA mantan Anggota Komisi I DPR RI.  Mansur Soupyan Sitompul.