SMP Negeri 10 Kota Depok Menerima Calon Siswa-Siswi 352 Orang Dengan Kurikulum Belajar Merdeka Tahun Ajaran 2022/2023

 

Kelurahan Bedahan Kota Depok-Media Online www.dutabangsanews.com I PENERIMAAN Peserta Didik Baru PPDB sedang berproses bagi Sekolah SD, SMP dan SMA. Tentu, pihak sekolah sudah menetapkan sistem dan aturan main dalam konteks PPDB tersebut. Salah satu pointer PPDB tentang umur, zonasi dan lain sebagainya, tujuannya. Agar PPDB berjalan dengan baik dan benar, siapa yang layak dan pantas di sekolah tersebut dan memang menjadi haknya, untuk itu PPDB diharapkan mampu menjaring calon Siswa-siswi yang akan bersekolah di sekolah yang didaftarkan orang tua atau wali murid. 

Kepala Sekolah SMP Negeri 10 Kota Depok Sumarno, M. Pd menilai, penerimaan calon Siswa-siswi baru SMP Negeri 10 sesuai dengan juklis dan juklak perwal. Jadual PPDB dimulai sejak tanggal 27 Juni hingga 12 bahkan bisa sampai tanggal 14 Juli sesuai dengan aturan main. 

"Untuk tahun ajaran 2022/2023 SMP Negeri 10 menerima 11 rombel di mana satu rombel di-isi 32 orang Siswa-siswi, total jumlah calon murid kelas 1  kalau tidak salah 352 orang. Alhamdulillah, kendala selama PPDB ini belum ditemukan diy lapangan, semoga sampai akhir PPDB tidak ada, semoga berjalan dengan lancar apalagi by sistem,"demikian kata Kepala Sekolah SMP Negeri 10 Kota Depok Sumarno, M. Pd kepada Wartawan Media Online www.dutabangsanews.com bertempat di SMP Negeri 10 Bedahan Kelurahan Bedahan Bedahan Kota Depok Provinsi Jawa Barat. Kemarin Rabu 6 Juli 2022.

Ditambahkan Kepala Sekolah SMP Negeri 10 Kota Depok Sumarno, PM. Pd, dalam hal zonasi penerimaan Siswa-siswi baru sekolah ini bisa ditataran 50 persen, berkaitan dengan tahap, tahap 2 dan tahap 3. Juga ada kuota Siswa-siswi yang pindah sebanyak 5 persen, tetapi. Semua berbasis KTP, tanpa KTP Depok tentu pasti ditolak, kendati semua persyaratan sudah mencukupi. Contoh, bagi calon Siswa-siswi tidak mampu dia memiliki persyaratan KIP, tapi. Karena, bukan KTP Depok tidak diterima. Demikian juga ada calon Siswa-siswi memiliki prestasi bagus dsn unggul, tapi. Karena tidak memiliki KTP Depok ditolak. Karena by sistem atau aturan mainnya sudah seperti itu. 

"Dalam penerapan Kurikulum Belajar Merdeka untuk tahun ajaran 2022/2023 bahkan pihak SMP 10 sudah menggelar workshop untuk Guru-guru di sekolah ini, karena. Guru juga harus belajar, dalam Kurikulum Belajar Merdeka ini yang diprioritaskan adalah sumber daya manusia para gurunya. Pihak sekolah sudah menyiapkan Kurikulum Belajar Merdeka Berubah. Yang harus disiapkan pihak sekolah salah satunya menyiapkan SDM, memahami Sistem Kurikulum Belajar Merdeka ini dengan cara menginplementasikan Kurikulum tersebut."tutur  Kepala Sekolah SMP Negeri 10 Kota Depok Sumarno, M. Pd pria ramah dan baik ini. 

Diterangkan Kepala Sekolah SMP Negeri 10 Kota Depok Sumarno, M. Pd, di sekolah yang dipimpinnya baru satu orang yang lulus kapasitasnya sebagai guru penggerak, tetapi yang lain juga sedang menyusul kelulusan dan sudah mengikuti berbagai tes dan seleksi. Tetapi juga ada sekolah penggerak, rekruitmennya dimulai dari kepala sekolah. Beliau ikut seleksi sebagai Sekolah Penggerak, ikut dua kali, tetapi terkendala pada tahap pertama. Pada tahap kedua belum lulus dan di Depok baru dua sekolah sebagai sekolah penggerak yaitu SMP Negeri 7 dan SMP 12. 

"Harapan Kepala Sekolah SMP Negeri 10 Kota Depok Sumarno, M. Pd kepada para guru dalam konteks Guru Penggerak," tanya wartawan media online ini. 

"Para guru harus tetap semangat, harus optimis, bahwa Kurikulum Belajar Merdeka ini akan memberikan satu pelayanan pembelajaran dan tuntutan kekinian, dengan belajar yang tinggi dan terbukanya ruang sesuai bakat minat anak akan terpenuhi di Kurikulum Belajar Merdeka ini," papar Kepala Sekolah SMP Negeri 10 Kota Depok Sumarno, M. Pd pernah menjadi Kepala Sekolah SMP Negeri 9, SMP Negeri 2 dan pernah menjabat Kepala Sekolah SMP Negeri 6 Kota Depok.  Mansur Soupyan Sitompul.