Oleh : Dr. Ir. H. Hamzah Lubis, SH., M. Si
Owner Gunung Tua Resort
Kota Medan-Media Online www.dutabangsanews.com I KITA pasti punya kebanggaan terhap kepemilikan kita. Kita bangga dengan Indonesia, karena kita Warga Negara Indonesia. Kita bangga dengan Mandailing - demikian juga etnis lain, karena etnis kita. Kita bangga dengan Agama Islam - demikian juga agama lain karena agama kita. Kita bangga dengan tahun baru kita karena itu tahun kalender kita. Dan ini manusiawi.
Penanggalan berdasarkan kala rotasi bumi kala rotasi bulan atau gabungan keduanya.
Penanggalan Imlek sejak berkuasa Kaisar Huang Di, menggabungkan kalender bulan dan matahari, tahun biasa 12 bulan 353,354,355 hr/tahun dan 383,384,385 hari/tahun kabisat.
Kalender Saka sejak berkuasa Raja Hindu Kaniska-1, setahun 12 bulan dengan 30/31 hr.
Klalender Jawa, ditetapkan Sultan Agung, memakai 2 siklus harian 7 hari dan siklus pekan pamcawara (5 hr). Nama bulan dan hari dalam bahasa Jawa.
Kalender Batak, 12 bulan tiap bulan 30 hari, dan nama hari 30 hari, zodiak tersendiri, tidak berpola ke Masehi atau Hijriyah.
Kalender Hijriyah berdasarkan kala bulan, 12 bulan, 29/30 hari, permulaan hari ketika magrib tiba. Penanggalan dimulai ketika Nabi Muhammad melakukan perpindahan dari Mekkah ke Madinah. Penanggalan lokal mengikuti pola ini adalah kalender Minang. Nama bulan diganti dengan nama kebiasan pada bulan tersebut.
Kalender Masehi dimulai kelahiran Yesus di Nazaret, berbasis kala matahari, 365,25 hr, 12 bulan dengan 30/31 hr, kecuali Februari 28/29 hr. Permulaan hari pada tengah malam.
Kalender Sunda mengikuti pola Masehi dengan mengganti nama bulan dalam bahasa Sunda.
Jadi, bila orang beragama Kristen merayakan tahun baru Masehi, orang Hindu merayakan tahun baru Saka, orang Tionghoa merayakan tahun baru Imlek, orang Jawa merayakan tahun baru Jawa, orang Sunda merayakan tahun baru Sunda, orang Batak merayakan tahun baru Batak adalah hal yang lumrah.
Yang aneh menurut saya, ia lupa memperingati tahun baru kalender agamanya atau tahun baru kalender etnisnya tapi sibuk memperingati tahun baru agama orang lain atau tahun baru etnis orang lain. Semoga saya, mereka dan kita sadar. Amiin.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !