Headlines News :
::::::>>> www.DutaBangsaNews.com Membangun Kinerja Anak Bangsa <<<::::::
Home » , » Siswa-Siswi SMAN 8 Kota Depok Sebaiknya Harus Lebih Banyak Belajar Di Rumah Secara Mandiri Dan Otodidak Di Tengah Wabah Pandemi

Siswa-Siswi SMAN 8 Kota Depok Sebaiknya Harus Lebih Banyak Belajar Di Rumah Secara Mandiri Dan Otodidak Di Tengah Wabah Pandemi

Written By mansyur soupyan sitompul on Minggu, 05 Desember 2021 | 20.20

 

Kecamatan Cilodong Kota Depok-Media Online www.dutabangsanews.com I MALAM itu ba'da Magrib, wartawan media ini melakukan komunikasi dengan Kepala Sekolah SMAN 8 Kota Depok Supeni, M. Pd via whatsApp atau WA. Tapi, karena kesibukan kepala  sekolah akhir-akhir ini begitu padat, sehingga wartawan media ini direkomendasikan Kepala Sekolah SMA Negeri 8 Supeni, M.Pd ke Humas. "Kalau mau menemui Pak Sugih silahkan,"demikian pesan singkat Supeni, M. Pd melalui WA merekomendasikan Humas SMAN 8 untuk diwawancarai wartawan media ini mewakili Kepala Sekolah SMAN 8. Esok harinya wartawan media datang ke SMAN 8 untuk sebuah wawancara.

Menurut Humas SMAN 8 Drs. Sugiharto, diketahui bersama bahwa selama ini Guru-guru SMAN 8 Depok juga guru-guru sekolah lainnya sangat menunggu momen baik seperti Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT). Alhamdulillah, dengan Ijin Allah SWT, akhirnya belajar tatap muka ini berjalan dengan baik dan benar, kendati sifatnya terbatas. Guru-guru di SMAN 8, para siswa-siswi, orang tua wali murid, kendati sudah diijinkan belajar tatap muka, tetapi. Tetap masih was-was, karena wabah pandemi ini hingga kini masih tetap ada, masih ada di sekeliling kita. Dalam hal belajar tatap muka pihaknya di SMAN 8 tetap menjalankan aturan sesuai dengan perintah atasan. Artinya, ketika para siswa-siswi masuk ke gerbang sekolah, pihak sekolah melakukan ceck suhu tubuh dan dari rumah para siswa-siswi sudah memakai masker, lalu mencuci tangan. Yang jelas protokol kesehatan tetap dijalankan dengan baik dan benar. Demikian juga siswa-siswi selesai jam pelajaran, mereka sebelum meninggalkan sekolah diwajibkan kembali mencuci tangan. 

"Sebelum para siswa-siswi masuk untuk belajar tatap muka di sekolah, pihak SMAN 8 membuat qisuoner terlebih dahulu kepada orang tua, wali murid, apakah orang tua, wali murid mengijinkan atau tidak anak-anak mereka belajar tatap muka di sekolah sifatnya terbatas, berdasarkan quisoner dan ijin dari orang tua dan wali murid kita mulai belajar tatap muka, mayoritas orang tua dan wali murid SMAN 8 mengijinkan anak-anak mereka belajar tatap muka di sekolah, hanya di bawah 10 orang tua dan wali murid tidak mengijinkan anak-anak mereka belajar tatap muka dan memilih belajar daring atau PJJ, kita sangat menghormati bagi orang tua lebih memilih anak-anak mereka belajar dari rumah dengan sistem daring atau PJJ,"demikian kata Humas SMAN 8 Depok Drs. Sugiharto kepada Wartawan Tabloid DUTA BANGSA dan Media Online www.dutabangsanews.com bertempat di SMAN 8 Kecamatan Cilodong Kota Depok Jawa Barat. Jumat pekan lalu.

Pihak sekolah ucap Humas SMAN 8 Depok Drs. Sugiharto menyampaikan, kepada orang tua dan wali murid kepada anak-anak mereka yang di-ijinkan belajar tatap muka, sebaiknya diantar ke sekolah tidak naik angkutan kota, tetapi diantar menggunakan sepeda motor. Lalu anak tersebut diceck suhu tubuhnya, ketika suhu tubuhnya tinggi  dan merasa ada gejala sakit, pihak sekolah lalu menempatkan salah seorang siswa-siswi tersebut di ruang isolasi yang sudah disediakan pihak sekolah. Saat masuk ke kelas para siswa-siswi juga harus berjarak satu meter, bahkan di dalam kelas sudah diatur jarak duduknya dengan siswa-siswa lain. Tidak hanya itu, pihak sekolah juga menyediakan penutup wajah atau fasial, guru juga memakainya. Hal lain, para siswa-siswi tidak dibenarkan membawa makanan, yang boleh dibawa dari rumah adalah minuman dalam bentuk tambler.

"Sering ditemukan saat para siswa-siswi mau pulang, mereka sering berkerumun hal inikan tidak boleh, lalu pihak sekolah mengingatkan. Mungkin, karena hampir dua tahun mereka tidak pernah bertemu dengan teman-temannya sehingga mereka merasa seperti biasa saja. Padahal situasi dan kondisinya kita berada di era wabah pandemi, kalau saat ini para siswa-siswi saat mau keluar sekolah dari ruangan digiring guru hingga halaman sekolah agar tidak ada kerumunan. Tetapi, tidak setiap saat pihak sekolah bisa memantau mereka, tetapi. Upaya dan kerja keras yang ketat terus dikerjakan, kita tidak bosan menegur para siswa-siswi untuk tetap menjaga protokol kesehatan,"tutur Humas SMAN 8 Drs. Sugiharto.

Karena saat ini kondisinya belum normal papar Humas SMAN 8 Depok Drs. Sugiharto, yang harus dilakukan oleh para siswa-siswi adalah, harus lebih mengupayakan, harus lebih berinisiatif untuk lebih banyak belajar di rumah secara mandiri atau outodidadak. Karena, situasi dan kondisi saat ini belum stabil. Artinya, belajar di sekolah tentu waktunya sangat minim hanya satu jam, tatapi antisipasi penambahan waktu belajar tersebut lebih banyak dan belajar di rumah bisa dibantu orang tua, saudara yang ada di rumah. Tetap semangat belajar di rumah dalam situasi di tengah wabah pandemi ini. Mansur Soupyan Sitompul.

Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Published by : DutaBangsaNews.Com
Copyright © 2006. - All Rights Reserved
Media Online :
www.dutabangsanews.com