Ketua Umum PB Iklas Drs
Ahmad Rivai Nasution MM (depan, tiga dari kiri) bersama pengelola Ponpes
Ahmadul Jariah Kotapinang.
Kotapinang-www.dutabangsanews.com I KONDISI sejumlah Pondok
Pesantren (Ponpes) di Labuhanbatu Selatan (Labusel), Sumatera Utara sangat
memprihatinkan. Keterbatasan ruang kelas dan ketiadaan laboratorium serta
perlunya peningkatan sumber daya manusia (SDM) tenaga pendidik dan kependidikan
masih menjadi prioritas yang memerlukan sentuhan pemerintah setempat.
“Dari sejumlah Ponpes yang kami
kunjungi rata-rata mengeluhkan kekurangan sarana-prasarana tersebut,” kata
Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Keluarga Labuhan Batu Selatan (PB Iklas) Drs
Ahmad Rivai Nasution MM, Senin (15/10/2018) di Medan.
Menurut Rivai Nasution, pekan
lalu pihaknya mengunjungi Ponpes Ar Rasyid di Pinang Awan, Ponpes Irsyadul
Islamiyah di Tanjung Medan, Ponpes Ahmadul Jariah di Kotapinang, Ponpes
Darul Falah di Langga Payung, Ponpes Tarbiyah Islamiyah di Hajoran dan
Ponpes Darul Maarif di Basilambaru Kotapinang.
Dari kunjungan itu dia menyarankan pengelola sejumlah Ponpes
perlu membentuk wadah silaturrahmi sebagai sarana untuk bertukar informasi dan
saling berkolaborasi secara bersama dalam meningkatkan pengembangan pesantren
di Labusel.
“Rencananya terhadap forum silaturrahmi Ponpes itu saya akan
memfasilitasi kehadiran pakar inspirasi dan motivasi untuk menemukan langkah
pengembangan Ponpes di Labusel,” kata Rivai Nasution.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !